KANG ATANG LEPAS 51 LULUSAN SMK HIDAAYATUL ISLAM - Kuningan Religi

Breaking


Selasa, 01 Mei 2018

KANG ATANG LEPAS 51 LULUSAN SMK HIDAAYATUL ISLAM

Segera dibuka jurusan / keahlian baru di SMK-HI
GARAWANGI- Sebanyak 51 siswa-siswi Kelas XII, SMK Hidaayatul Islam, Pondok Pesantren Miftahul Mubarok, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan sumringah. Pasalnya, pada Senin (30/4/2018), mereka mendapatkan kehormatan dilepas kelulusannya oleh Ketua Yayasan Miftahul Mubarok, Drs. H. Atang Sugiyono, M.Si., di Gedung Serbaguna Desa Garawangi, Kuningan.

Kepala Sekolah SMK Hidaayatul Islam, Uri Sahuri, S.Pd., melaporkan bahwa sebanyak 51 siswa-siswi yang lulus pada tahun ajaran 2017/2018 ini terbagi ke dalam dua kompetensi keahlian.

" Mereka terdiri dari 21 siswa dari kompetensi keahlian Akuntansi dan 30 siswa dari keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), " terang Sahuri.

Dirinya juga menjelaskan bahwa sejak berdirinya, SMK-HI telah melepas 4 kali lulusan, dengan jumlah alumni sebanyak 200 orang.

" Untuk konsep pendidikan yang kami laksanakan adalah Konsep SMK Berbasis Pesantren, yaitu perpaduan kurikulum umum dengan pendidikan Agama Islam,  dengan tujuan mencetak SDM yang memiliki kompetensi dan berahlakul karimah, " kata Pria yang juga pengurus Forsa Kuningan ini.



Sementara, Plt Camat Garawangi, Drs. Yoyon Setiono, sangat mengapresiasi konsep pendidikan yang diterapkan di SMK-HI, yakni berbasis Pontren. Ini, menurutnya, sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Kuningan yaitu membangun masyarakat Kuningan yang mandiri dan agamis.

Yoyon juga berharap pada para lulusan SMK-HI untuk mengamalkan ilmunya bagi kepentingan bangsa dan negara, terutama dalam membangun Kuningan sesuai dengan keahliannya masing-masing.

" Kami mendorong agar SMK-HI membuka jurusan baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, "  kata Yoyon.

Terpisah, Ketua Yayasan Miftahul Mubarok,  H. Atang Sugiyono, mengucapkan selamat kepada para lulusan yang dilepas. Dengan selesainya  belajar di SMK-HI, kata Atang, bukan berarti berhenti belajar, tapi harus menjadi titik awal dan sebagai modal dasar untuk proses belajar  selanjutnya ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

" Ilmu yang didapatkan dari SMK ini diharapkan bisa diterapkan di lapangan pekerjaan serta diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, " harapnya.


Atang menambahkan, era global adalah era persaingan, dimana persaingan itu hakekatnya adalah persaingan antar Sumber Daya Manusia. Untuk menuju negara yang maju dan  masyarakat yang kuat, kita jangan mengandalkan hanya pada Sumber Daya Alam yang dimiliki, karena SDA lambat laun akan habis, kecuali SDA yang bisa diperbaharui dan yang langgeng.  

" Kita harus bergeser ke paradigma bertumpu pada Sumber Daya Manusia, yaitu SDM yang berbasis kompetensi, mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi, mampu berinovasi dan bekerja secara efisien dan produktif, " tandasnya.

Dirinya berharap, para alumni SMK yang telah berdiri sejak Tahun 2000 ini, untuk terus meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang akhir-akhir ini mulai masuk membanjiri Indonesia. 

" Bahkan bila perlu jangan menjadi pencari kerja, tapi harus mampu menciptakan lapangan kerja, " imbuh Atang. 

Terkait persaingan yang terjadi di era global, Atang berpendapat bahwa persaingan yang terjadi bukan hanya antar industri atau antar pebisnis, tapi akan dihadapi juga oleh lembaga-lembaga pendidikan sebagai lembaga pencetak SDM yg berkualitas. Oleh karena itu, ucapnya, SMK HI diharapkan terus mengembangkan kurikulum dan sisim pendidikan sesuai dengan tuntutan kebutuhan. 

" Ke depan, dalam waktu dekat, Kami akan membuka Kompetensi Keahlian yang baru, yaitu jurusan pertanian yang saat ini masih dalam proses kajian akademis, " ujarnya.

Ketika ditanya mengenai konstelasi politik terkait Pilkada Kuningan, Ketua Yayasan yang sudah memiliki Pontren, TK Islam HI dan SMK HI ini, enggan berkomentar dan seolah menghindar.

" Ini di sekolah ya, gak boleh bicara politik, " ucapnya sambil masuk ke mobilnya.(nars)