Rombongan, disambut puluhan warga yang merasakan kerugian akibat beroperasinya galian batu yang menurut Pemda sudah berijin itu.
Serta merta, warga mengeluhkan keberadaan galian dan meminta Pemkab Kuningan agar bisa menghentikan kegiatan galian.
" Lihat rumah Saya Pak, dapurnya pun sudah hilang tertimpa batu besar yang runtuh dari lokasi galian, " ujar Kasimah, warga terdekat lokasi galian.
Beberapa warga juga mengaku tidak pernah menandatangani persetujuan lingkungan untuk aktivitas galian tersebut.
" Beberapa tanda tangan untuk izin lingkungan tetangga sekitar diduga dipalsukan, " tandas warga.
Menanggapi keluhan warga, Desem mengungkapkan karena setelah dicek oleh pihaknya, perusahaan galian tersebut ternyata sudah mengantongi izin dari Pemprov Jabar.
" Karena sudah bisa dianggap legal, kita hormati badan hukum yang ada, namun solusinya nanti kita akan buat aturan zonasi dan batas-batas areal kerja galian, agar tidak berdampak pada lingkungan warga sekitar, " terangnya.
Ditanya perihal akses jalan yang dilalui, yang juga dikeluhkan warga, Desem berjanji akan mengintruksikan pengusaha untuk bertanggungjawab memelihara kondisi jalan dan harus ada pelebaran.
" Juga terkait rumah-rumah warga yang telah terdampak kerugian, pengusaha wajib tanggungjawab, " tegasnya.
Terpisah, Kapolres Kuningan, AKBP Yuldi Yusman, mengungkapkan bahwa kedatangannya mendampingi Plt Bupati adalah dalam rangka bukti perhatian pemetintah pada warganya.
" Pokoknya warga tetap tenang, serahkan permasalahan ini pada kami-kami, dan pasti akan ditempuh solusi terbaik untuk warga di sini, " tandas Yuldi. (nars)
