CAWAGUB UU BERDIALOG DENGAN PENGUSAHA TAHU TEMPE DI KUNINGAN - Kuningan Religi

Breaking


Minggu, 20 Mei 2018

CAWAGUB UU BERDIALOG DENGAN PENGUSAHA TAHU TEMPE DI KUNINGAN




KUNINGAN - Calon wakil gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum bersama tim pemenangan dari unsur alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda (Hamida) Tasikmalaya, menemui puluhan pengusaha tahu-tempe yang tergabung dalam Komunitas Pengusaha Tahu-Tempe Kuningan, di Desa Purwasari Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan, Ahad (20/5/2018).

Meski kehadiran Uu agak terlambat, karena kegiatan bersamaan dengan sosialisasi Uu di Kecamatan Darma, namun para pengusaha tahu-tempe tersebut tetap setia menunggu Uu hingga sebelum Adzan Dzhuhur berkumandang.

Ketua Hamida Kuningan, Kyai Didi, saat menyambut kedatangan Cawagub yang berpasangan dengan Cagub Ridwan Kamil ini, menyampaikan bahwa kehadiran Uu di Kuningan adalah untuk menyerap aspirasi dari berbagai komunitas, termasuk pedagang dan pegusaha tahu-tempe di Kuningan.

" Silahkan Bapak Ibu sampaikan apa yang menjadi keluhan selama menjadi pengusaha tahu/tempe, agar menjadi masukan buat Pak Uu ketika nanti jadi Wagub Jabar sebagai bahan untuk membuat kebijakan di bidang ekonomi, " ujar Kyai Didi kepada hadirin.

Sementara, Ketua Komunitas Pengusaha Tahu-Tempe Kuningan, Emon, berterima kasih kepada Cawagub Uu yang telah bersedia datang untuk menjaring aspirasi komunitasnya. 

" Saya cuma minta satu kepada Bapak, tolong nanti aspirasi dari kami agar jangan hanya didengar tapi juga ditindaklanjuti, " ucapnya.

Menjawab berbagai masukan dan aspirasi warga, Uu mengatakan bahwa dirinya sengaja mendatangi berbagai komunitas di pelosok daerah agar bisa mendengar keluh kesah mereka. 

" Tujuan paslon Rindu adalah ingin mensejahterakan masyarakat Jabar, baik itu dalam bidang agama, pendidikan dan ekonomi. Biasanya para calon pemimpin daerah hanya bisa berbicara tentang ekonomi, tapi tidak menyentuh langsung pada komunitas tertentu di pelosok daerah, " ujarnya.



Letak geografis Jabar, imbuh Uu, sangat dekat dengan ibukota, begitu pun dengan jumlah perguruan tinggi yang banyak sebanding dengan jumlah penduduknya. Namun, kilahnya, Perekonomian Jabar hanya mampu meraih peringkat ke 30 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia.

" Saya bersama Kang Emil akan mengimplementasikan pengalaman kami selama menjabat sebagai kepala daerah di tingkat kabupaten/kota saat memimpin Jabar nanti. Kami akan membangkitkan sektor ekonomi di Jabar, terutama bagi masyarakat yang ada di daerah pelosok yang biasa termarjinalkan," paparnya di depan puluhan pengusaha dan pemimpin pondok pesantren di Kuningan.

Ketika masyarakat membutuhkan solusi dari permasalahan mereka, kata Uu, pemerintah wajib hadir di tengah-tengah mereka. Pihaknya mengaku tidak akan menjual angan kepada warga, namun menjual pengalaman mereka berdua saat memimpin di daerah.

" Ketika diberi amanah, pemegang kebijakan/pemerintah harus jeli terhadap permasalahan warganya. Untuk masalah ekonomi ini, kami punya empat solusi, pertama berikan mereka pendidikan dan cara manajerial perusahaan, kemudian berikan pinjaman modal yang tidak membebani,  lakukan proteksi dengan maksud memprioritaskan pengusaha lokal dalam berkiprah, terakhir adalah dengan memberikan peluang pemasaran kepada mereka, " pungkas Uu.(Nars)