CILIMUS - Hari terakhir kampanye, Paslon nomor urut 2 di Pilkada Kuningan, terus gencar sosialisasikan program. Untuk yang terakhir, Pasangan Dudy-Udin, menyoroti bagaimana upaya yang akan mereka lakukan dalam penanggulangan angka pengangguran di Kuningan.
Seperti yang dikatakan Dudy Pamuji, di kediamannya, pada Sabtu (23/06/2018). Pihaknya mengaku tidak akan bosan mengemukakan semua program yang disusunnya bersama tim hingga detik terakhir masa kampanye.
" Tentu, hal ini agar masyarakat tahu, program apa yang dimiliki calon kepala daerah yang akan mereka pilih 27 Juni nanti. Kan saat debat kemarin waktunya sangat terbatas untuk mengemukakan seluruhnya, " ujar Dudy.
Berbicara mengenai penanggulangan angka pengangguran, Dudy mengaku memiliki data bahwa angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kuningan berdasarkan data BPS (2017) adalah sebesar 7,49% atau sekitar 35 ribu orang.
Besarnya angka pengangguran tersebut, diklaimnya bisa ditekan paling sedikit 5.000 hingga 10.000 orang di akhir tahun 2023.
" Angka pengangguran ini bisa diturunkan dengan menggenjot sektor pariwisata dan pertanian, " terang pemilik OW Sidomba ini.
Asumsi jumlah tersebut, imbuh Dudy, didasarkan pada penyerapan sektor kerja informal dari pertanian dan pariwisata melalui program GAPURA (Gerakan Pemuda Juara Wirausaha), GRAPARI (Gerakan Pemuda Andil Pariwisata), GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli Pertanian), dan GARUDA (Gerakan Wirausaha Desa) yang telah Ia rencanakan.
" Untuk GAPURA dilakukan mulai dari pembentukan kelompok usaha berbadan hukum, pelatihan kewirausahaan dan digital marketing, pemberian modal kerja, dan pendampingan, " jelas suami Novi Dudy Pamuji ini.
Kemudian, sambungnya, untuk GRAPARI dilakukan melalui pendekatan komunitas kreatif anak muda untuk pengembangan ide kreatif jasa usaha pariwisata. Sedangkan, untuk GEMPITA dilakukan melalui pelaksanaan sekolah tani bagi pemuda desa, pemberian modal kerja dan pendampingan usaha tani serta pemasaran pasca panen.
" Terakhir, untuk GARUDA dilakukan melalui optimalisasi BUMDES melalui program SADESA SASAUNG (Satu Desa Satu Unggulan). Sumber permodalan bisa bantuan dari APBD, pemanfaatan CSR atau pihak ketiga melalui kerjasama yang saling menguntungkan, " tukas Cabup yang juga memiliki komitmen dalam pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan ini. (Nars)