" JIKA HARUS MENUNJUK SATPAMNYA, LEBAY ITU MAH, " - Kuningan Religi

Breaking


Kamis, 07 Juni 2018

" JIKA HARUS MENUNJUK SATPAMNYA, LEBAY ITU MAH, "


KUNINGAN - Klarifikasi tentang ucapan calon wakil Bupati Kuningan, M Ridho Suganda, yang menduga adanya praktik pungli di RSUD 45 Kuningan, seperti ucapannya di sebuah video yang beredar di linimasa media sosial, dilaksanakan saat berbuka puasa bersama awak media, di Galeri Bumina Aki, Kelurahan Winduhaji, Kecamatan Kuningan, Rabu (06/06/2018).

Kang Edo, sapaan akrabnya, saat mengadakan klarifikasi didampingi oleh Koordinator Tim Merah Putih, Nana Rusdiana, yang juga Ketua ormas Barisan Rakyat Kuningan (BARAK).

Dalam klarifikasinya, Edo mengaku bahwa ucapan yang dilontarkannya dalam video yang beredar adalah ungkapan curhatan pribadinya saat menanggapi aspirasi warga dalam sebuah pertemuan, yang dia sendiri lupa kapan waktu dan dimana lokasinya.

Yang menarik, ketika awak media mempertanyakan, apakah dirinya memang benar memberikan uang sebesar Rp 20 ribu, saat dipinta oleh oknum satpam seperti yang diucapkannya, Edo mengaku tidak memberikannya.

" Pada waktu itu, (uang) Rp 20 ribu itu tidak akan kami kasih, justeru pada waktu itu saya langsung bilang, dua puluh ribu buat apa? Kalau pun saya memberikan uang tersebut, berarti saya telah membiarkan kegiatan (pungli-red) itu, silakan buktikan sendiri, apakah saya ngasih atau tidak, " jawab Edo.

Wartawan pun mempertanyakan tentang "tantangan" pihak RSUD 45 agar dirinya bisa menunjukkan siapa oknum satpam yang dimaksudkan. Menjawab pertanyaan tersebut, Edo menganggap jika hal itu sudah masuk ranah untuk membuktikan sebuah perkara. 

" Jangan sampai kita masuk ke ranah itu, kalau sampai ke situ mah itu kejauhan, lebay itu namanya, " ujarnya.

Kalau sampai dirinya disuruh membuktikan ucapannya, Edo malah mengungkapkan, jika dirinya benar mau membuktikan, apakah si oknum yang ditunjuknya benar mau berhenti?

" Kasihan juga nanti dia kan, karenanya jangan sampai kita terlalu larut masuk ke sana, karena ini hanya sebuah aksi spontanitas, menjawab sebuah pertanyaan atau aspirasi dari masyarakat, yang kebetulan pernah saya alami sendiri, " imbuhnya.

Kalau sampai dirinya harus menunjukkan satpam yang mana, ucapnya, itu hanya menghabiskan waktu percuma. Karena, sudah ada jawaban dari pihak RSUD 45 bahwa yang bersangkutan sudah diganti. 

" Gimana saya harus membuktikannya? kalau oknum yang bersangkutan ternyata sudah diganti? " tanyanya.

Lain soal, jika hal ini, ada ditangani oleh pihak kepolisian, akunya, itu lain lagi. " Dan itu pun kalau memang dibutuhkan, jika kpolisian meminta saya untuk bisa membuktikan, ya pasti akan saya lakukan sebagai warga negara yang taat hukum, " tandasnya.

Edo juga menyangkal jika ucapannya tersebut dianggap sebagai blunder yang menjelek-jelekkan Pemkab Kuningan, yang waktu itu dipimpin oleh pasangannya sendiri, Acep Purnama.

" Yang Saya kritik di sana bukan ke Bupatinya, tetapi pada oknum yang menawarkan karcis antrian, dan bukan pula ditujukan kepada pihak manajemen rumah sakit, dokternya maupun yang lainnya," jelas Edo. 

Kalau dianggap perkataannya itu membuka aib bupati waktu itu, Edo menyangkalnya. Karena seorang bupati, menurutnya tidak berkaitan dengan personalitas seseorang.

" Yang saya kritisi kan satpamnya, lalu yang mengagkat satpam itu bupati (Pak Acep) atau bukan?, " tanyanya.

Yang jelas, pihaknya meminta agar permasalahan ini jangan menjadi besar. Ia memandang, cukup hanya dirinya saja yang mengalami seperti apa yang dikatakannya di video tersebut.  

" Intinya, kita menginginkan adanya perbaikan dalam semua lini pelayanan masyakarat Kuningan, " tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, putra mantan Bupati Aang Hamid Suganda ini mengungkapkan terima kasih kepada awak media yang memiliki peran penting dalam menciptakan suasana pilkada Kuningan yang kondusif.

" Kita menyadari betul bahwa fungsi rekan-rekan sebagai jurnalis, dijalankan dengan baik, karena adanya netralitas dari rekan-rekan semua. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih, Saya sampai saat ini itu tidak terlepas dari peran rekan-rekan media semuanya, " tukasnya.(nars)