BANDUNG - Gelaran Debat Publik ke 3 Kandidat Gubernur/ Wakil Gubernur Jabar selesai dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Jum'at (22/06/2018) di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung.
Dalam prosesi debat publik yang disiarkan langsung oleh dua stasiun televisi swasta nasional tersebut, ketiga paslon saling merebut simpati warga Jabar melalui adu argumentasi seputar "Pembangunan Manusia yang Berkualitas untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Barat".
Debat yang dipandu oleh moderator Aryo Widiardi dan Aviani Malik ini terlihat mengalir baik dan seru. Ketiga paslon dengan fasih dan lancar mengemukakan argument mereka menjawab pertanyaan yang disiapkan dalam amplop tertutup.
Dalam sesi terakhir, ketiga paslon diminta mengungkapkan alasan masing-masing kenapa mereka layak dipilih warga Jabar, mengemukakan satu kata baik yang ditujukan buat paslon lain dan ajakan mensukseskan Pilkada Jabar yang damai.
Sesi ini, paslon nomor dua, Hasanudin - Anton (Hasanah), mendapat giliran pertama. Cagub TB Hasanudin, dalam uraiannya mengaku bahwa pihaknya merasa bangga dan terharu mengenal ketiga paslon lainnya.
" Semuanya baik, senior saya dan sohib saya, " ujar Cagub Hasanudin.
Namun pihaknya mengaku punya kelebihan, komitmen dan kelebihan untuk menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada di Jawa Barat.
" Terutama masalah keamanan dan kesejahteraan di atas masyarakat Jawa Barat yang pluralis, di atas Jabar yang toleran. Kami akan membangun kesejahteraan Jabar yang berkeadilan, " paparnya.
Sementara, Cawagub Anton menyambungnya dengan untaian doa untuk Pilkada Jabar yang damai.
Selanjutnya, Paslon Sudrajat-Syaikhu (Asyik), yang mendapat giliran berikutnya, memuji ketiga paslon lain sebagai orang-orang yang berbudi pekerti.
" Asyik memiliki program untuk menjadikan Jabar yang termaju, hingga Jabar bisa menjadi contoh bagi provinsi lainnya.
" Dengan kemajuan itu, tanpa ada ketakwaan, rahmat dari Alloh SWT, kita tidak akan ke mana-mana. Dengan ketakwaan, Jabar bisa aman dari segala kriminalitas, aman betusaha, perempuan aman dari penistaan, " sambung Sudrajat.
Sudrajat juga menyinggung soal usia dan pengalaman. Menurutnya, di usia yang senior, pihaknya bukan berarti tidak akan cepat tumbuh.
" Justru, saya akan cepat tumbuh dan mengabdi pada Jabar dengan pengalaman Saya, dengan pendidikan Saya. Usia adalah ukuran kebijakan dan pengalaman, " tandasnya.
Kemudian, Cawagub Syaikhu menyambung uraian Sudrajat dengan mengingatkan warga Jabar agar menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada 27 Juni nanti.
" Saya ingin mengingatkan pesan para ulama, Shoutikum al amanah, bahwa suara kita satupun adalah amanah yang harus ditunaikan, " tegasnya.
Sementara, Paslon nomor urut 4, Deddy-Dedi, dengan gaya santai mengungkapkan bahwa tidak harus srluruh warga Jabar memilih mereka.
" Karena jika seluruhnya harus pilih pasangan nomor 4, itu namanya mobilisasi, ini kita demokrasi, " ucap Cagub Demiz.
Warga Jabar, kata Demiz, boleh pilih paslon nomor 1, 2, dan 3. Namun, selorohnya, yang terbanyak tentu pilih nomor 4.
" Karena kami lah yang paling tahu kondisi Jabar saat ini. Dengan seluruh isu-isu strategis yang ada saat ini dan ke mana sebaiknya Jabar ke depan kami lah yang lebih mengetahui, " ujarnya.
Mendapat giliran terakhir, paslon Ridwan Kamil - Uu (Rindu), juga memuji paslon lainnya di awal uraian.
" Nomor dua gararagah, nomor tilu kararasep, nomor opat teladan-teladan Insya Alloh, " ujar Cagub Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Emil kemudian mengutip Al Quran , Surat Ali Imran ayat 26 yang diakuinya menjadi komitmen paslon Rindu.
" Kami meyakini Rabu depan, siapa yang menjadi Gubernur, sudah Allah tetapkan. Kami hanya menjemput dengan ikhtiar, " tuturnya.
Lantas kenapa paslon Rindu harus dipilih? Emil mengatakan, bahwa pasangannya berusia masih muda, lari masih cepat.
" Bergadang masih kuat, kami berpengalaman, satu walikota, satu bupati. Kami juga berkomitmen membawa nilai baru kepemimpinan baru yang selalu inovatif dan merangkul, " jelas Emil didampingi Cawagub Uu. (Nars)