KUNINGAN - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan, bersama Jalsah Itsnain Majelis Rasulullah (MR) SAW Jawa Barat, menggelar agenda Dzikir Akbar dan Halal Bil Halal di Lapangan Pandapa Paramartha, Kuningan, Sabtu (23/06/2018) malam.
Acara yang menjadi penutup rangkaian tahapan Kampanye dan mengawali tahapan masa tenang Pilkada ini, dihadiri ribuan jamaah Jalsah Itsnain MR Jabar dan warga Kuningan.
Nampak hadir di panggung kehormatan, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Kuningan, yang terdiri dari Kabag Tata Pemerintahan Setda Kuningan, Dudi Pahrudin, Dandim 0615/Kuningan, Letkol Daru Cahyadi Soeprapto, Kapolres Kuningan, AKBP Iman Setiawan, Ketua KPU Kuningan, Heni Susilawati beserta para komisionernya, dan ketiga Paslon yang mengikuti Pilkada Kuningan.
Ketua KPU Kuningan, Heni Susilawati, dalam sambutannya menjelaskan bahwa Dzikir Akbar tersebut dilaksanakan dalam rangka menuju Pilkada Kuningan 2018 yang aman dan damai.
" Kita akan mencapai puncak Pilkada 2018 pada Rabu 27 juni 2018 nanti, dimana kita akan berikhtiar memilih pemimpin di Kabupaten Kuningan, sebagai Bupati atau Kepala Daerah 5 tahun ke depan, " ungkapnya.
Pihaknya mengaku bahwa KPU bersama seluruh struktur jajarannya sebagai penyelenggara Pilkada telah berupaya melaksanakan segala tahapan dengan sebaik-baiknya.
" Semuanya, mulai dari penyelenggara, para paslon, Panwas, Pemerintahan atau FKPD, Parpol, media masa dan yang lainnya telah menjalankan tahapan yang selama ini berjalan baik, " ujar Heni
Sebagai manusia beriman, kata Heni, harus bisa menyadari bahwa tugasnya semata-mata mengoptimalkan ikhtiar. Pada akhirnya, berserah diri kepada Allah SWT, agar seluruh ikhtiar yang telah dilakukan, dapat menghantarkan Pilkada Kabupaten Kuningan bisa berjalan aman dan damai.
" Harapan kita semua, Pilkada ini dapat melahirkan pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi untuk membangun Kuningan 5 tahun ke depan. Besok sudah mulai memasuki masa tenang, Kami mengingatkan agar seluruh APK Paslon dapat ditertibkan sebaik-baiknya, " imbuh Heni.
Pihaknya juga mengajak kepada warga Kuningan, bahwa tiga hari ke depan, untuk merenungkan, memikirkan dengan hati yang paling jernih, siapa yang akan dipilih di bilik suara.
" Mari isi tiga hari ke depan dengan hari-hari yang penuh persahabatan, kekeluargaan, kedamaian, agar puncak pilkada nanti, dapat kita laksanakan sebaik-baiknya tanpa perpecahan dan gangguan kondusifitas, " ajaknya.
Heni juga menuturkan bahwa acara Dzikir tersebut merupakan kali pertama yang digelar KPU Kuningan sejak 2008.
" Diharapkan (dengan dzikir-red) memberikan suasana sejuk, memperkuat silaturahim antar paslon dengan pendukungnya, dan membawa suasana sejuk, aman dan damai, untuk kemaslahatan, " tandasnya.
Sementara Plt Bupati Kuningan, Dede Sembada, yang sambutannya dibacakan oleh Kabag Tata Pemerintahan Setda Kuningan, Dudi Pahrudin, mengapresiasi kepada KPU yang telah melaksanakan acara tersebut.
Pemkab Kuningan juga menghimbau masyarakat agar dalam masa tenang Pilkada bisa diisi dengan kegiatan yang bernilai dalam upaya menyiapkan dan menyukseskan Pilkada yang berkualitas, sejuk dan damai.
" Dalam melaksanakan dzikir akbar dan mendengarkan taushiyah ini diharapkan bisa merajut pelaksanaan Pilkada Kuningan sejuk dan damai. Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, namun dipersatukan dalam paduan yang sempurna dalam bingkai bangsa dan agama, " demikian dibacakan Dudi.
Di akhir acara, Pimpinan Pondok Pesantren Ash-Shidqu, Kuningan, Al Habib Quraisy bin Baharun menyampaikan taushiyahnya yang menyentuh seluruh komponen.
Al Habib Quraisy, mengajak warga Kuningan yang Muslim agar sebelum memilih pemimpinnya bisa melaksanakan Istikharah dan berdoa kepada Alloh SWT. Ditekankan juga agar warga bisa menjaga sikap dan perilakunya dalam masa tenang yang akan dihadapi tiga hari ke depan.
" Sebagaimana kita berkumpul dan berdo'a kepada Alloh pada malam hari ini, berharap kebaikan bagi kita dan daerah kita. Maka setan pun berkumpul untuk bagaimana menciptakan satu hal yang akan membuat persaudaraan menjadi terpecah, jalinan silaturahim jadi putus, keamanan dan kenyamanan terganggu. Sehingga untuk itu tidak mungkin setan akan memunculkan wujudnya pada kita, tetapi akan diwakili oleh manusia yang tidak pandai menjaga lisannya, menjaga sikap dan perilakunya, " jelas Habib Quraisy.
Maka, ujarnya, jika nanti (pada masa tenang-red) ada berita, tulisan, ajakan yang tidak pada tempatnya, kecurangan-kecurangan dan lain sebagainya, maka sebagai seorang Muslim, warga Kuningan akan tahu bagaimana menghadapi dan menyikapinya. (Nars)