HANTARA - Jenazah Agus Nugraha, warga Kuningan yang menjadi korban keganasan Tsunami di Kota Palu, Sulteng, beberapa hari lalu, dikebumikan di TPU Desa Citapen, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Senin (01/10). Ratusan warga dan kerabat almarhum, turut mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Sebelumnya, jenazah diterbangkan dari Kota Palu, Ahad (30/09) sore dengan pesawat Hercules, dan tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta sekira pukul 21:00 WIB.
Dari Bandara Halim, Jenazah diberangkatkan langsung menuju Kuningan, diiringi puluhan kendaraan rekan sejawatnya di tempat almahum bekerja.
" Rombongan pengantar jenazah tiba di Kuningan, Senin (01/10) subuh, dan langsung disholatkan. Alhamdulillah, tadi pemakaman selesai sekira pukul 08:30 WIB, " terang paman almarhum, Tedi, saat dimintai keterangan oleh kuninganreligi.com.
Sebagai kerabat dekat almarhum, Tedi mengaku sangat terpukul atas musibah yang merenggut nyawa keponakannya. Betapa tidak, sosok Agus Nugraha menjadi wakil yang bisa membanggakan keluarga besarnya. Almarhum dikenal sebagai orang yang perhatian dan selalu membantu siapapun yang membutuhkan uluran tangannya.
" Semua sangat kehilangan Almarhum, dari mulai rekan kerjanya, teman sekolahnya, bahkan semua warga di sini mengenal sosok Almarhum sebagai orang yang baik dan perhatian, " ungkapnya.
Almarhum Agus Nugraha merupakan anak kedua mantan Kepala Desa Citapen tiga periode, bernama Maman. Almarhum bekerja di perusahaan Indomobil Nissan Datsun lebih dari lima tahun. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Cabang Indomobil Nissan Datsun Palu, Sulawesi Tengah.
Dalam musibah gempa dan tsunami, di Kota Palu, pada Jum'at (28/09) lalu, Agus menjadi salah satu korban terseret arus tsunami. Jenazah Agus ditemukan Tim SAR, Sabtu (29/09) malam, setelah sebelumnya anak pertamanya berhasil diselamatkan warga. (Nars)