KUNINGAN - Satu dari dua calon Ketua Umum KONI Kabupaten Kuningan, H Toto Suripto, memutuskan untuk mundur dari pencalonan. Keputusannya tersebut diugkapkan Toto saat para pengurus KONI Kabupaten Kuningan tengah melaksanakan Musorkab di Wisma Permata, Kuningan, Kamis (02/05/2019).
" Sebelum pemilihan, Ketua Umum KONI telah "selesai" dan sudah ada pemenangnya, untuk itu Saya memilih mundur dari pencalonan diri Saya sebagai Ketua Umum KONI, " tandas Toto dalam konferensi pers yang digelarnya di BP Resto, Jalan Pramuka, Kuningan, Kamis sore.
Toto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua IPSI Kuningan ini mengatakan bahwa siapa pun memiliki hak
untuk mencalonkan diri dan dipilih sebagai Ketua Umum KONI.
" Untuk menjadi calon Ketum KONI kan harus bisa mendapat rekomendasi dari minimal 3 Cabang Olahraga (Cabor). Padahal jika hanya dari satu Cabor tempat dirinya menjadi pengurus, Saya nilai itu sudah cukup, " sergahnya.
Ia menilai ada dugaan pengkondisian agar dirinya tidak mulus dalam pencalonan yang dilakukan oleh pihak tertentu.
" Padahal Saya berharap, untuk calon Ketum KONI ini, dari masing-masing Cabor bisa ada calon. Sebelumnya, saya juga berharap proses pemilihan Ketum KONI yang sekarang itu betul-betul berjalan fair, tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, " bebernya.
Mundurnya Toto, diakui bukan sebagai bentuk ketakutan untuk tidak menang. Kalah-menang, baginya dirasa sudah biasa. Bahkan, Ia merasa yakin, jika proses pemilihan dilaksanakan dengan benar, dirinya bisa menang.
Toto juga menyoroti tidak adanya kesempatan sosialisasi kandidat kepada calon pemilih, selama perjalanan tahapan pencalonan. Padahal, jika ada sosialisasi semacam kampanye, para pemilih bisa mengetahui sejauhmana program dan komitmennya untuk kemajuan olahraga melalui kepengurusan KONI.
" Panitia seharusnye memfasilitasi satu agenda sosialisasi kandidat kepada pemilih. Sehingga mereka bisa ada gambaran untuk memilih siapa. Sehingga tidak ada kecenderungan memilih karena dugaan adanya pesanan atau suruhan pihak tertentu, " sindirnya.
Hal lain, Toto membeberkan motivasinya sehingga tergerak ingin menjadi Ketum KONI Kuningan. Baginya, di tubuh KONI harus ada penyegaran. Ia ingin KONI ke depan bisa mengoptimalkan anggaran yang ada untuk pembinaan olahraga di daerah.
" Saya ingin minimal 75% anggaran yang masuk bisa dimaksimalkan pada pengembangan prestasi olahraga daerah. Menjadi pengurus KONI adalah untuk memajukan KONI, bukan untuk numpang hidup di organisasi, " ketus Toto.
Dengan pengunduran dirinya dari pencalonan, Ia ingin memnerikan satu pembelajaran bagi pengurus Cabor di tubuh KONI dan pemangku kebijakan. Agar ke depan KONI bisa lebih profesional. (Nars)