KUNINGAN (KR) - Mencuatnya pemberitaan tentang nasib Jodi (6,5 tahun), bocah yang semangat pergi belajar di sekolah, di tengah kehidupan keluarganya yang serba kekurangan, menimbulkan tanggapan beragam dari berbagai pihak.
Tanggapan bermunculan dari masyarakat melalui komentar di setiap postingan pemberitaan tentang masalah Jodi di media sosial.
Terpantau kuninganreligi.com, pada tanggapan netizen dalam pemberitaan soal Jodi, mereka kebanyakan mengaku prihatin akan kondisi sosial yang dialami Jodi dan keluarganya.
Seperti yang diungkapkan akun facebook atas nama Abbah Rama Saka Dugana dalam komentarnya mengatakan Ia merasa yakin masih ada Jodi lainnya yang belum ter-ekspose.
Di lain pihak, Akun Zaskiya El Siffa Nurohmah, memandang perlu adanya evaluasi dan monitoring agar warga Kuningan yang senasib dengan Jodi bisa terpantau dan terdata dengan benar.
"Iya betul, harus dievaluasi, harus ada tim monitoring di tingkat RT dan RW atau desa, agar terdata dengan akurat. Jangan sampai tebang pilih, mana yang benar-benar butuh bantuan, mana yang tidak," ujarnya dalam komentar di postingan berita tentang Jodi.
Terpisah, Pemerintah Kabupaten Kuningan, melalui Sekretaris Daerah, Dian Rachmat Yanuar, ketika dimintai tanggapan oleh media, Senin (29/07/2019), mengakui pihaknya telah mengetahui perihal masalah sosial yang dialami keluarga Jodi.
"Yang Masalah Jodi itu ya? Insya Allah akan kita tangani dengan baik. Maklum persoalan-persoalan yang ada ini tidak akan ter-cover semuanya, " jelasnya saat menghadiri kegiatan Penilaian Kampung KB tingkat Provinsi Jabar di Desa Bendungan, Kecamatan Lebakwangi.
Pihaknya memastikan, apabila ada masyarakat Kuningan yang tertinggal dan tidak tercover dengan baik, akan segera ditindaklanjuti,
"Kita akan berkoordinasi dengan dinas terkait, DKPP, Dinas Sosial, dan Bagian Kesra, mudah-mudahan ada tindak lanjut (penaganannya-red)," ucap Dian.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jodi (6,5 tahun), anak yatim yang tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah rumah dengan kondisi memperihatinkan, di Dusun Pahing Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, menjadi buah bibir warga Kuningan setelah aktivitasnya ketika pulang sekolah diposting di akun media sosial gurunya sendiri.
Dalam video tersebut nampak Jodi pulang sekolah bersama gurunya menuju ke rumahnya di atas bukit. Sang guru yang diketahui setiap hari memandikan serta memakaikan seragam Jodi itu sempat terheran-heran mengetahui letak dan kondisi rumah Jodi yang sangat memprihatinkan. (Nars)
Seperti diberitakan sebelumnya, Jodi (6,5 tahun), anak yatim yang tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah rumah dengan kondisi memperihatinkan, di Dusun Pahing Desa Margabakti, Kecamatan Kadugede, menjadi buah bibir warga Kuningan setelah aktivitasnya ketika pulang sekolah diposting di akun media sosial gurunya sendiri.
Dalam video tersebut nampak Jodi pulang sekolah bersama gurunya menuju ke rumahnya di atas bukit. Sang guru yang diketahui setiap hari memandikan serta memakaikan seragam Jodi itu sempat terheran-heran mengetahui letak dan kondisi rumah Jodi yang sangat memprihatinkan. (Nars)