KUNINGAN - Seorang warga Kecamatan Hantara dikabarkan meninggal saat dalam penanganan RSUD 45, pada Jum'at (03/04/2020) tadi malam. Meninggalnya warga tersebut, menjadi pembicaraan warganet Kabupaten Kuningan, karena di berbagai grup media sosial dan aplikasi percakapan Whatsapp, tersebar bahwa Almarhum disebut-sebut terpapar Covid-19.
Untuk mencari kejelasan dari berbagai informasi yang hilir mudik di media sosial itu, wartawan kuninganreligi.com meminta tanggapan keterangan pers dari Bupati Kuningan, Acep Purnama, melalui sambungan telepon pada Sabtu (04/03) siang.
Oang nomor satu di Kuningan itu membenarkan bahwa ada warga Kecamatan Hantara yang meninggal dunia tadi malam di RSUD 45 Kuningan.
"Pasien tersebut memang awalnya ODP karena Ia memang pemudik yang baru pulang dari Jakarta, tapi karena sudah dirawat Ia menjadi PDP. Ia tidak ada tanda-tanda ke arah Covid-19, " terang Acep melalui sambungan telepon.
Saat dirawat, imbuhnya, gejalanya adalah penyakit jantung. Sejak tanggal 28 Maret, Almarhum masuk pemeriksaan Puskesmas Hantara, dirawat di rumah dalam pemantauan Puskesmas.
"Karena kondisi kesehatannya memburuk, Ia dirujuk ke RSUD 45, dan pada pukul 23:00 wib semalam, pasien meninggal, " jelasnya.
Pasien tersebut sekali lagi ditandaskan Acep, mendapat status ODP dan PDP, karena yang bersangkutan baru pulang dari daerah zona merah yakni Jakarta.
"Hingga saat ini Almarhum tidak dipastikan terpapar Covid-19, " kata Acep.
Bahkan, pada hasil cek darah dan rapid test yang dilakukan tim kesehatan, tambah Acep, pasien tersebut negatif corona.
"Jadi kami himbau pada warga Kuningan agar tetap tenang menyikapi berbagai informasi di media sosial terkait pandemi ini. Insya Allah apa yang kita sampaikan terkait keterangan ini adalah keterangan yang sebenarnya, " ucapnya.
Terpisah, Kalak BPBD Kuningan, Agus Mauludin juga menanggapi, meski pasien yang meninggal belum terkonfirmasi positif Covid-19, tapi pemakaman tetap memakai protokol Pemakaman untuk pencegahan Covid-19.
Sebelumnya, terpantau kuninganreligi.com pada Jum'at malam, memang ada dokter dari RSUD 45 yang meminta pengiriman kantung jenazah kepada pihak BPBD yang sedang bertugas di Crisis Center Covid-19 Setda Kuningan.
Dari informasi yang terhimpun, permintaan kantung jenazah itu memang untuk pasien yang meninggal Jum'at malam di RSUD 45.
Hal itu dibenarkan juga oleh Kadinkes Kuningan, dr Susi Lusiyanti kepada media bahwa ada seorang PDP yang meninggal malam tadi.
"Benar, PDP meninggal tadi malam," ujar Susi kepada awak media, Sabtu (04/04). (Nars)