KUNINGAN - Adanya pemberitaan terkait warga di salah satu desa di Kecamatan Lebakwangi yang dirujuk ke RS Insfeksi RSUD 45 (eks RS Citra Ibu), dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr Susi Lusiyanti, pada Sabtu (11/04/2020).
Menurutnya, pasien tersebut benar sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Kuningan. Setelah beberapa hari dengan gejala demam, batuk, pilek, si pasien ditest rapid oleh pihak RS, karena PDP.
"Saat rapid test pertama hasilnya negatif. Karena kondisinya bagus, hasil rontgennya juga sudah membaik sehingga pasien ini dipulangkan, " jelas Susi.
Saat dipulangkan pun, imbuhnya, dengan catatan, RS tempat Ia dirawat telah konsultasi dulu dengan dokter di Crisis Center Covid-19 Kuningan, dan diijinkan pulang karena hasil rapid test saat itu negatif.
"Saat dipulangkan pun si pasien diharuskan kembali untuk mengikuti rapid test yang kedua. Test yang kedua itu tadi pagi (Sabtu, 11/04) di Labkesda, hasilnya positif, " ujarnya.
Dengan hasil test positif itu, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Covid-19 Kuningan, untuk dilakukan Swab.
"Maka si pasien hari ini dijemput untuk dirawat kembali di RS Insfeksi RSUD 45 atau eks RS Citra Ibu, " kata dr Susi.
Sejak pasien ini pulang, Susi menambahkan, pihak Puskesmas setempat selalu melakukan pengawasan, karena statusnya sudah PDP.
Sementara, petugas Crisis Center Covid-19 Kuningan, Agus Mauludin, saat dikonfirmasi di Comand Center Covid-19, menambahkan bahwa pasien asal Kecamatan Lebakwangi yang masuk hari ini, merupakan pasien keempat yang masuk RS Insfeksi RSUD 45 (eks Citra Ibu).
"Saat ini pasien tersebut menunggu test swab yang hasilnya akan diketahui dalam waktu tidak sebentar, " ungkapnya.
Sebelumnya, menurut kepala desa setempat, bersumber dari bidan desa, satu orang warga, jam 14:30 WIB siang dijemput dan dirujuk ke RS Insfeksi RSUD 45 (eks Rumah Sakit Citra Ibu).
Kata Kades, warga yang diduga suspect tersebut pulang dari Jakarta ke desanya sudah dalam keadaan sakit.
"Pulang sekitar tanggal 20 Maret lalu, kemudian diperiksa di praktek dokter dan dirujuk ke satu RS Swasta di Kuningan, di sana pasien dirawat 3 hari, " sambung Kades. (Nars)