KUNINGAN - Bagi Abdul Latif (50), warga Kelurahan Awirarangan, Kecamatan Kuningan, masa Pandemi Covid-19 merupakan masa untuk meningkatkan kepiawaiannya dalam bertani. Betapa tidak, bertani baginya sudah menjadi kegiatan sehari-hari sejak kecil. Maka bertani pula yang menjadi pilihan tepat baginya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga di tengah pandemi Covid-19
Pria tengah baya yang juga seorang aktivis dan praktisi hukum di Kabupaten Kuningan ini, berusaha tetap tegar, meski kondisi Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan keluarga.
Sebabnya, di masa pandemi ini, pemerintah memberlakukan kebijakan dan himbauan bagi masyarakat untuk tetap di rumah saja. Hal ini membuat sebagian besar masyarakat yang biasa bekerja di luar rumah, kesulitan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.
"Memang, dampak dari pandemi Covid-19 yang menyerang sebagian negara di dunia, sangat terasa sekali bagi sektor perekonomian, terutama untuk ekonomi keluarga," ungkap Abdul Latif, saat ditemui di kebun miliknya, Rabu (27/05).
Menurutnya, jangankan bagi individu mayarakat, bagi perusahaan-perusahaan besar bahkan perekonomian negara pun tergagap-gagap saat dihadapkan pada penyebaran penyakit yang hingga kini belum ada vaksin untuk penyembuhnya ini.
"Sebagian besar masyarakat sangat merasakan dampak dari pandemi ini, sehigga menuntut mereka untuk memutar otak agar bisa bertahan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Bagi Saya, sektor pertanian-lah yang dianggap tepat sebagai upaya agar dapur di rumah-rumah warga masih bisa terus ngebul, " tuturnya.
Simak Videonya di sini:
Dirinya mengajak masyarakat untuk pintar-pintar memanfaatkan sekecil mungkin lahan yang dimiliki, agar ditanami komoditi pangan untuk membantu kebutuhan pangan keluarga. Sehingga ke depan, kemandirian pangan keluarga bisa tercapai, tanpa harus bergantung penuh pada pembelian di pasar.
"Untuk membeli bahan pangan keluarga di pasar tentu memerlukan uang, sedangkan saat pandemi ini, uang sangat sulit didapat. Makanya Saya mengajak warga agar menanami komoditi hasil bumi apa saja di lahan yang dimiliki. Sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga meski tak besar hasilnya sekalipun, " kata Latif.
Lahan kebun dan pekarangan rumah, baginya bisa disulap menjadi "pasar" untuk pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
Ini, menurutnya, sangat membantu sekali bagi keluarga di tengah maraknya pandemi corona. Jangan sampai, karena adanya pandemi, masyarakat malah malas bekerja tanpa ada upaya apapun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.
"Jangan hanya bergantung pada bantuan yang katanya ada dari pemerintah. Jika pun ada tambahan penghasilan yang masih ada di tengah pandemi ini, Saya pikir untuk bisa ditabung atau dibelikan hal lain, misalnya saja vitamin dan obat penunjang kesehatan keluarga, " ujarnya.
Sedangkan untuk pangan berupa sayur mayur dan bumbu dapur, Ia berfikir hal itu masih bisa dipenuhi dengan menanam sendiri.
Di kebunnya, Abdul Latif menanam berbagai komoditas hasil bumi, dari sayur-mayur hingga buah-buahan. Sehingga Ia merasakan cukup kalau hanya untuk memenuhi kebutuhan dapur keluarga. (Nars)
betul banget ni bertani wajib dan btw ada informasi tentang cara budidaya ikan koi dan budidaya kutu air kah? dan jangan lupa untuk kunjungi koinx.id
BalasHapus