Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

Tergugah Ada Warga Tak Mampu Beli Susu Anak, TP PKK Desa Ciomas Inisiasi Program Rantang Peduli


KUNINGAN - Tim Penggerak PKK Desa Ciomas, Kecamatan Ciawigebang melakukan terobosan untuk membantu sesama warga yang tidak beruntung karena adanya pandemi Covid-19. Mereka menginginkan satu tujuan mulia,  yakni di Bulan Ramadhan bisa menyediakan dapur untuk menyajikan makan bagi beberapa keluarga. 

"Biasanya setiap tahun begitu,  tidak banyak, mereka para sanak saudara serta tetangga yang biasanya mendapat kiriman makanan untuk berbuka puasa, " kata Ketua Tim Penggerak PKK Desa Ciomas,  Aan Hasanah, kepada media, Senin (11/05).



Tapi,  di tahun ini agak berbeda, kegelisahan terkait siapa saja yang harus dikirim makanan menjadi lebih menyeruak. Daftarnya menjadi lebih banyak, dan cerita-cerita baru tentang mereka yang harus mendapat makanan untuk berbuka menjadi lebih kompleks dan mengiris hati, akibat adanya pandemi. 

“Pada hari ke 10 Ramadan ada cerita tentang seorang ibu yang terpaksa harus memberi teh manis untuk anaknya yang berumur 7 bulan selama beberapa hari, alhasil pencernaan si bayi terganggu dan terus menangis, " ungkap Aan. 

Kejadian tersebut, imbuhnya, ini terjadi karena Sang Ayah yang biasanya menjadi penopang ekonomi keluarga kini terjebak di ibu kota. Tidak bekerja, tidak pula bisa pulang.  

Menyikapi hal itu,  TP PKK Desa Ciomas menginisiasi sebuah program bernama Rantang Peduli sebagai gerakan sosial yang bertunjuan untuk menghindarkan masyarakat dari krisis pangan yang timbul akibat pandemi Covid-19.

"Kegiatan Rantang Peduli dimulai dengan rapat kordinasi dengan diawali pemetaan penerima bantuan, kemudian penggalangan dana kegiatan, dan teknis pelaksanaan, " paparnya. 

Rapat itu sendiri diikuti oleh seluruh kader PKK Desa Ciomas dan perwakilan pemerintahaan desa. 

Pada pemetaan penerima bantuan, awalnya diproyeksikan untuk mereka yang diduga terdampak tapi tidak masuk pada daftar penerima bantuan baik dari pemerintah, baik dari pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat. 

"Dalam rapat pra-pelaksanaan mencatat ada setidaknya 300 orang yang diduga perlu mendapat bantuan. 300 orang itu mencakup lansia, balita (bantuan dalam bentuk susu formula), serta orang yang kehilangan pekerjaan / tidak berpengahasilan terkait dampak pandemi covid-19, "terang Aan. 

Ia menuturkan, ada hal yang menarik dalam penggalangan dana kegiatan Rantang Peduli. Yakni dengan terllibatnya para petani, anggota PKK, serta perangkat Desa Ciomas. Pada mulanya, ada dana sebesar Rp. 1.500.000,- yang berasal dari donasi keluarga ketua tim PKK Desa Ciomas yang menjadi inisiator gerakan. 

Hal itu kemudian mendapat respon baik dari para anggota PKK dan perangkat desa. Satu-persatu mereka menyatakan turut menyumbang dalam bentuk beras. 

"Trend positif ini kemudian direspon oleh masyarakat petani yang menyewa tanah kas Desa Ciomas yang kebetulan telah melalui masa panen yang tergolong memuaskan. Dari urunan donasi beras ini, tercatat setidaknya 1,78 kwintal beras yang terkumpul," jelas Aan. 

Selain itu,  para pengusaha yang domisili usahanya berada di Desa Ciomas juga nampak tidak mau ketinggalan untuk berlomba dalam kebaikan. Setidaknya 3 perusahaan ikut terlibat, yakni PT. Utama Korindah, Ryan Jaya Farm, serta Alido Farm, Gerakan Pejuang Event Cirebon juga memberikan sumbangan yang dikhususkan untuk bantuan susu formula bagi balita yang orang tuanya terdampak.

“Saya baru bisa mengawali, yang terpenting adalah rantang peduli sebagai giat sosial untuk saling membantu masyarakat bisa terus menerus, ada dan terjaga, semakin kuat dan menguatkan, terlebih gerakan ini bisa menginspirasi yang lain bahwa modal utama dalam tolong menolong adalah kepekaan sosial, " paparnya lagi. 

Sementara Kades Ciomas,  Adi Fatah, berharap semoga gerakan semacam ini terus meluas di desa-desa lain, agar kita semua bisa melihat kebahagiaan selalu tersirat dari warga desa.



Terpisah,  salah seorang penerima bantuan, Jasinah (67 tahun), warga Blok Pahing Desa Ciomas,  mengaku sangat terbantu. 

“Haturnuhun Bu Aan kangge bantosana, abdi ngaraos kabantos mugi–mugi bantosna ieu teras aya kangge nu ngabutuhkeun, sakali deui hatur nuhun katampi, (Terima kasih Bu Aan untuk bantuannya,  saya merasa terbantu,  semoga bantuan ini terus ada untuk yang membutuhkna,  sekali lagi terima kasih saya menerimanya), " sebut Ibu Rumah Tangga ini.  (Nars) 

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad