KUNINGAN - Sari Maryati (40 tahun), Ketua Yayasan Cancer Support Kuningan, perempuan asal Desa Jamberama, Kecamatan Selajambe, terus berjuang membantu para penderita kanker di Kabupaten Kuningan untuk bisa bertahan dan sembuh dari penyakitnya.
Bahkan tak hanya penderita kanker, Ketua Yayasan yang dibentuk sejak November 2019 ini, juga rajin turun membantu warga yang menderita penyakit berat lainnya.
Saat ditemui media, dalam kunjungannya di salah satu rumah warga Desa Tirtawangunan, Kecamatan Sindangagung, Rabu (22/07/2020), Sari yang datang bersama rombongan anggota yayasannya, menuturkan bahwa pihaknya selama 8 bulan ini memang massif membantu warga di Kuningan secara moril dan materil agar bisa berobat dari penyakit yang diderita mereka.
"Namun karena banyaknya warga yang menderita penyakit lain yang minta tolong kepada yayasan, ya Saya sendiri punya hati, jadi kalau kita bisa membantu kenapa enggak, " ungkapnya.
Kelanjutannya, pada prekteknya, Yayasan Cancer Support Kuningan tidak hanya membantu mereka yang menderita kanker saja, tetapi juga membantu mereka yang memiliki penyakit berat lainnya.
"Sebenarnya di bidang Yayasan Cancer ini Saya sudah bergerak di bidang survivor kanker dari tahun-tahun sebelumnya, " tutur Sari.
Ia sendiri mengungkapkan, awalnya dirinya sebagai penderita yang divonis kanker payudara stadium 3, pada tahun 2006 lalu. Hingga saat ini Ia juga masih melakukan medical check up rutin, termasuk kemo dan sebagainya.
"Bahkan Berobat juga Saya lakukan selama lima tahun sejak divonis kanker stadium 3. Semuanya saya rasakan bagaimana sakitnya menderita kanker dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk pengobatan, " kenangnya.
Dari situlah Ia tergerak mendirikan sebuah Yayasan Sosial bernama Cancer Support Kuningan, karena sebagai putri daerah asli Kuningan, Sari merasa ingin agar warga Kuningan yang memiliki penyakit berat semangat berjuang untuk sembuh dari sakitnya.
"Kenapa Saya memilih di Kuningan?, karena awalnya Saya lahir di Kuningan, kalau sebelumnya Saya bergerak di Jakarta, maka kenapa tidak jika bergerak juga di Kuningan." tandasnya.
Sari juga mengatakan yayasan yang didirikannya adalah independen, karena Ia tergerak dari hati sendiri, bukan hanya karena adanya embel-embel sesuatu.
"Ini murni dari hati, tergerak dari sisi kemanusiaan sebagai seorang Cancer Survivor. " ujarnya.
Sari menceritakan kronologis penyakit kanker yang dideritanya. Waktu tahun 2006, Ia menderita kanker, awalnya ada benjolan sekira 2 cm di payudara. Saat itu Ia sedang berada di Malaysia, dan bolak-balik ke Jakarta untuk check up.
"Kata dokter di Jakarta sih tidak apa-apa, namun ketika balik lagi ke Malaysia, Saya divonis kanker payudara stadium 3. Gejala lainnya yang dirasakannya adalah sering demam, meriang, saat diketahui benjolannya hanya dua senti, namun telah menjalar ke kelenjar getah bening, akhirnya Saya diharuskan untuk kemo dan treatment lainnya, " ceritanya.
Penyakit kanker, imbuhnya, biasanya dinyatakan sembuh total setelah pegobatan lima tahun lamanya. Namun hingga saat ini, selama 13 tahun, Ia sendiri masih tetap sering kontrol ke Malaysia.
"Dari pergerakan, Yayasan Cancer Support Kuningan, Alhamdulillah hingga saat ini telah membantu sekira 30 pasien dengan berbagai gejala penyakit, dan tidak hanya kanker, " ucapnya.
Namun Sari mengaku, yayasannya tidak hanya bergerak di Kuningan saja tapi juga di Bandung, dan mendapat respon baik dari para dokter yang ditemuinya.
"Kita turun langsung mendampingi pengobatan pasien hingga ke Bandung dan tempat pengobatan lainnya, " sebutnya lagi.
Sementara, warga Desa Tiirtawangunan, Dede Nurjanah (58) yang mendampingi cucunya, Ratna (14 tahun), mengaku bersyukur telah dibantu pihak Yayasan Cancer Support Kuningan.
"Penyakit Ratna sendiri bukan kanker, melainkan TBC Kulit. Telah sejak September mengalami sakit itu, awalnya ada benjolan-benjolan yang pecah di tubuhnya, kemudian meluas seperti borok, " tutur Dede.
Pihaknya merasa terbantu, saat ada pihak yang membantu pengobatan cucunya. Semoga, dengan adanya uluran tangan berbagai pihak, cucunya bisa segera sembuh. (Nars)
Posting Komentar
0 Komentar