KUNINGAN - Sebelum berangkat melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang rencananya akan digelar selama tiga hari di Hotel Ibis Trans Studio, Bandung, mulai Jum'at ini, sejumlah Anggota DPRD Kuningan mengikuti test rapid untuk memastikan kondisi kesehatan mereka, pada Kamis (09/07/2020).
Dari 50 anggota DPRD Kuningan, diinformasikan, hanya ada 30 anggota DPRD yang mengikuti test rapid di gedung dewan. Sedangkan 40 % anggota DPRD lainnya, dikabarkan memilih ikut test rapid di laboratorium swasta dan RS lain.
Ada yang menarik dari pelaksanaan test rapid tersebut. Menurut informasi dari Jubir Crisis Center Covid-19 Kuningan, Deni Mustopa, bahwa salah satu peserta rapid test di gedung dewan itu mendapat hasil reaktif samar.
"Bukan Positif Kang, tapi reaktif samar-samar. Akan diswab besok atau paling lambat Sabtu, " terangnya.
Prosedur orang yang rapid tesnya reaktif, imbuh Deni, harus isolasi mandiri atau karantina mandiri.
"Tim Medis Covid19 Kabupaten Kuningan memutuskan untuk rapid yang hasilnya samar kita anggap reaktif sehingga perlu dipastikan dengan pemeriksaan swab, " imbuhnya.
Terpisah, Sekretaris DPRD (Sekwan) Kuningan, HM Nurdijanto, saat menyampaikan kepada awak media, Kamis (09/07), usai melakukan kegiatan rapid tes membenarkan keikutsertaan anggota dewan dalam rapid test kemarin, hanya sekira 30 orang.
“Sisanya itu, ada yang menyusul rapid tes di prodia dan di Rumah Sakit Umum,” katanya.
Hingga dikonfirmasi tadi malam, Sekwan yang akrab disapa Ade itu mengaku belum tahu hasil dari rapid test para anggota DPRD kemarin.
" Hasil tidak tahu, namun jika ada yang reaktif pada rapid tes itu akan dilakukan swab tes lanjutan,” ungkapnya.
Terpisah, salah seorang anggota DPRD yang dikabarkan mendapat hasil reaktif samar dalam rapid test kemarin, membenarkan bahwa hasilnya memang samar.
"Hasilnya memang reaktif tapi samar, makanya saat itu juga Saya konsul ke petugas yang meriksa, dan disuruh rapid lagi, " jelas Aleg dari Dapil 2 Kuningan itu.
Karena, dirinya akan mengikuti Bimtek di Bandung, maka dirinya menghubungi Puskesmas di daerahnya, agar segera mendapat test rapid ulang. Namun lagi-lagi pihak Puskesmas menyuruhnya menunggu, karena untuk ikut rapid di sana masih belum bisa dilakukan.
"Itu terlalu lama, maka untuk meyakinkan kondisi kesehatan, Saya berinisiatif sendiri pergi ke RS di Cirebon untuk rapid ulang dan hasilnya ternyata non reaktif, " ujarnya. (Nars)
Nama alegnya siapa
BalasHapus