KUNINGAN - Anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra Bintang, Sri Laelasari, selama dua hari, Sabtu (04/07) dan Ahad (05/07), menggelar kegiatan reses untuk Caturwulan 3 tahun sidang 2019/2020, bertempat di tiga desa, yakni Desa Kertaungaran dan Desa Kedungarum, Kecamatan Kuningan, serta Kelurahan/Kecamatan Cigugur.
Saat berbincang dengan puluhan warga perwakilan dari sejumlah desa, Aleg yang massif berkegiatan sosial ini, mendapat curhatan dari mereka terkait berbagai masalah.
Wawan (38 tahun), warga Desa Kertaungaran, mengeluhkan merebaknya bank keliling yang meminjamkan sejumlah bantuan uang pada warga dengan bunga tinggi dan dinilainya meresahkan.
"Pandemi Covid-19, dimanfaatkan oleh Bank Keliling alias Bank Emok, yang saat ini terus menerus mencari mangsa, saat warga tengah terpuruk, " ujarnya.
Warga, kata Wawan, memerlukan dukungan dari pemerintah, untuk pemulihan ekonomi saat masa ini. Untuk UMKM, warga berharap jangan dipersulit, di masa pandemi Covid-19 ini, mereka ingin pemerintah turun tangan.
Terpisah, warga Desa Kedungarum, kepada Aleg Komisi 3 DPRD itu, mengeluhkan jalan-jalan yang rusak, dan pengolahan sampah rumah tangga.
"Jalan dan sampah jadi masalah serius di Kedungarum, di sini tidak tersentuh, jalan selalu bolong sudah lebih dari setahun tidak direhab, sudah banyak musibah kecelakaan akibat jalan bolong tapi kenapa tidak segera diperbaiki dengan benar, " ucap salah seorang warga.
Berbicara sampah, warga menambahkan pengolahan sampah yang tidak maksimal di Desa Kedungarum, sering mengakibatkan banjir, dan bisa menjadi kerusakan ekosistem terutama di aliran sungai.
Menanggapi keluhan warga yang disambanginya, Sri berjanji akan mengawal aspirasi tersebut, hingga jalan-jalan desa tersebut bisa segera diperbaiki, agar tidak menimbulkan kecelakaan.
"Saya juga merasa prihatin, dengan kondisi warga seperti ini, ketika mereka sedang kesulitan justru Bank Emoklah yang malah mencari celah, ini harus dicarikan solusi, agar masyarakat tidak terbelit hutang yang berbunga tinggi," jawab Sri.
Terkait jalan rusak, Sri mengaku prihatin, karena di dalam APBD saat ini, anggaran pemeliharaan jalan sudah ada, namun belum terlihat maksimal saat pengerjaannya.
"Kita akan dorong agar anggaran pemeliharaan jalan dari APBD bisa dimaksimalkan terutama untuk jalur-jalur yang selalu aktif dilalui warga, " kata Sri.
Sementara untuk masalah sampah, Ia juga akan melakukan koordinasi dengan kedinasan terkait secepatnya.
Rencana selesai reses, Sri berjanji akan berkoordinasi langsung dengan pihak terkait, agar segera mendapatkan solusi bagi warga dan segera adanya penangan sampah, jalan ruska dan bank keliling. (Nars)
Posting Komentar
0 Komentar