Pohon Albasia "Raksasa" Timpa Warung Nasi Dekat RS Linggajati, Kerugian Puluhan Juta Rupiah - Kuningan Religi

Breaking


Minggu, 13 Desember 2020

Pohon Albasia "Raksasa" Timpa Warung Nasi Dekat RS Linggajati, Kerugian Puluhan Juta Rupiah


KUNINGAN - Sebuah Pohon Albasia raksasa berdiameter 75 cm, dengan tinggi 15 meter, yang berlokasi di Jalan Raya Bandorasa Wetan - Kuningan, tiba-tiba tumbang menimpa sebuah warung nasi, pada Ahad (13/12/2020) sore. 

Warung nasi tersebut berada di depan RS Linggajati Kuningan, milik Tono Samsudin, warga setempat.



Mendapat laporan kejadian pohon tumbang, pihak UPT Damkar Satpol PP Kuningan langsung menerjunkan 3 orang petugasnya ke lokasi. Sementara, 4 petugas BPBD Kuningan juga langsung berangkat ke lokasi dengan peralatan untuk mengevakuasi batang pohon tumbang.

Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti, usai melakukan pembersihan material pohon tumbang, pada Ahad petang menerangkan bahwa, proses evakuasi batang pohon besar itu memakan waktu selama 2 jam.

"Iya proses evakuasi pohon tumbang berlangsung dari pukul 17:00 hingga pukul 19:00 WIB, " terang Khadafi.

Ia membenarkan bahwa Pohon Albasia itu roboh menimpa sebuah warung nasi. Informasi adanya pohon tumbang diketahui pertama kali dari laporan Kanit Intel Polsek Cilimus, Aiptu Asep yang melaporkan melalui sambungan telepon kepada Kantor UPT Damkar Satpol PP Kuningan.

"Kami langsung melakukan tindakan penebangan/ pemotongan serta pembersihan pohon dengan peralatan chainsaw, " ujarnya.

Diterangkan, pohon roboh diduga akibat adanya hujan dan terpaan angin kencang, pada Ahad sore. Sementara bangunan warung nasi yang tertimpa adalah seluas 35 meter persegi.

"Pemilik warung nasi mengalami kerugian sekira Rp 30 juta akibat warungnya tertimpa. serta barang elektronik dan peralatan warung yang rusak," terang Khadafi.



Ditambahkannya, banyaknya pohon yang sudah tua di sekitar jalan yang sewaktu-waktu dapat tumbang akibat angin dan hujan bisa membahayakan pengendara dan masyarakat yang lewat.

"Apabila dibiarkan atau tidak ditebang, dikhawatirkan dapat membahayakan masyarakat, " pungkasnya. (Nars)