Gapoktan Cinta Asih Desa Cibulan Digandeng Kementan RI untuk Pasok Kedelai Nasional - Kuningan Religi

Breaking


Selasa, 05 Januari 2021

Gapoktan Cinta Asih Desa Cibulan Digandeng Kementan RI untuk Pasok Kedelai Nasional

KUNINGAN - Prestasi dicatatkan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cinta Asih, Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan. Berkat komitmennya dalam pengembangan produktivitas hasil pertanian tanaman kedelai lokal, mereka terpilih sebagai salah satu pemasok kedelai nasional oleh Kementerian Pertanian RI.

Penunjukkan Gapoktan Cinta Asih sebagai salah satu pemasok kedelai nasional ini dinilai karena Desa Cibulan merupakan wilayah yang berpotensi sebagai penghasil kedelai di Kabupaten Kuningan.



Di desa tersebut juga dipandang cukup produktif  untuk dapat berkontribusi dalam penyediaan kedelai lokal, untuk memenuhi kebutuhan para pengrajin tahu tempe, baik di Wilayah Ciayumajakuning, maupun di Indonesia pada Umumnya.

Upaya optimalisasi hasil kedelai lokal oleh Kementan melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia ( Gakoptindo) , Gabungan Kelompok Tani serta investor dilakukan guna meningkatkan kemitraan produksi maupun memaksimalkan pemasaran serta penyerapan kedelai lokal milik petani.

Kementan pun memfasilitasi nota kesepahaman ( MoU) antara Gakoptindo dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) serta investor, dengan Ditjen Tanaman Pangan, yang berlangsung di Kantor Kementerian Pertanian, pada Senin (04/01/2021) kemarin.

Salah satu yang mengikuti MoU tersebut, di antaranya adalah Gapoktan Cinta Asih Desa Cibulan Kecamatan Cidahu Kabupaten Kuningan.

Dalam sambutannya pada acara tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyebutkan bahwa produksi kedelai dalam negeri harus dipacu untuk pemenuhan permintaan domestik, sehingga ke depan dapat dipenuhi secara mandiri. 

"Kebutuhan kedelai setiap tahun makin bertambah dan pemerintah terus berupaya menekan impor kedelai yang hingga saat ini masih tinggi. Kondisi ini menyebabkan pengembangan kedelai oleh petani sulit dilakukan. Petani lebih memilih untuk menanam komoditas lain yang punya kepastian pasar," papar Syahrul.

Pihaknya mengaku akan terus mendorong petani untuk melakukan budi daya dengan program aksi nyata yang disusun hingga implementasinya di lapangan sebagai hal yang terpenting.

"Kami akan fokus melipatgandakan produksi atau ketersediaan kedelai dalam negeri. Produksi kedelai dalam negeri harus bisa bersaing baik kualitas maupun harganya melalui perluasan areal tanam dan sinergi para integrator, unit-unit kerja Kementan dan pemerintah daerah,” tandas Syahrul. 

Terpisah, Kepala Desa Cibulan, Iwan Gunawan, saat dikonfirmasi terkait Gapoktan di desanya yang terpilih jadi salah satu pemasok kedelai nasional memaparkan bahwa sejak digulirkannya tanam kedelai di Desa Cibulan tahun 2018 lalu , selain hasil kedelai setiap tahunnya terus meningkat, Gapoktan Cinta Asih juga terus memperluas lahan tanam kacang kedelai tersebut .

Bahkan, imbuhnya, guna meningkatkan produktivitas hasil kedelai, berbagai bantuan telah diberikan oleh Kementan. Dari mulai sarana dan prasarana , seperti Traktor , pompa air , Unit Pengolahan Usaha ( UPH ), rumah alat pengering kedelai,  sampai program agro edu wisata (AEW) Dan Korporasi Kedelai .

 "Digandengnya Gapoktan Cinta Asih dalam turut memasok hasil kedelai nasional , merupakan kebanggaan dan kepercayaan yang diberikan oleh Kementan. Sebagai kepala desa, tentunya saya bangga dengan kepercayaan dari kementan ini, karena ini sesuai dengan visi dan misi kabupaten Kuningan, " terangnya.



Desa Cibulan sebagai salah satu desa pinunjul khususnya dalam hal agro edu wisata kedelai melihat kepercayaan ini sebagai amanah yang luar biasa.

"Oleh karena itu kami bersama sama petani kedelai siap untuk mensukseskan program tersebut .” tandasnya.(Nars)