KUNINGAN - Bupati Kuningan, H Acep Purnama, menanggapi viralnya warga Desa Kawungsari, Kecamatan Cibeureum, yang memborong kendaraan roda dua dan empat paska mendapat uang ganti untung dari gusuran lahan yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan.
Saking banyaknya warga Kawungsari yang membeli kendaraan baik baru maupun bekas secara tunai tersebut, desa yang pada Juli 2021 direncanakan akan direndam ini, disebut-sebut sebagai "Desa Miliarder".
Bupati Acep menyebutkan perilaku banyaknya warga yang membeli kendaraan ini masih dianggap dalam batas kewajaran.
"Saya rasa itu mah hak mereka, ya. Tapi saya sebagai Kepala Daerah, dan juga orangtua bagi mereka, mengingatkan untuk tidak berlebihan dalam menggunakan dana-dana dari pembayaran akibat adanya relokasi itu," paparnya.
Ia menganjurkan, agar masyarakat lebih bijak menggunakan uang yang diperoleh, seperti disimpan dulu dalam tabungan agar bisa bermanfaat di kemudian hari.
"Kalau sekarang banyak yang membeli motor dan mobil, Saya kira itu wajar-wajar saja. Yang kemarin tidak terbayangkan bisa membeli motor, sekarang bisa, dengan uang sekira Rp 15 juta dari uang sebanyak itu, untuk kebutuhan kegiatan transportasi, itu wajar saja, " kata Acep.
Namun, Bupati tetap menghimbau agar warga tidak berlebihan dan menggunakan uang tersebut untuk hal-hal yang konsumtif.
"Pergunakan uang sebaik mungkin yang betul-betul untul kebutuhan. Beli asset lagi silakan, sisanya bisa ditabung. Jangan sampai ada yang anaknya lima dibelikan motor semua," paparnya.
Terpisah, salah seorang akademisi, Dosen Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kuningan, Hj Heni Susilawati, melihat fenomema "Desa Miliarder" ini, Ia menilai secara husnudzhon.
"Kita husnudzhon saja, ini merupakan kabar gembira, karena di tengah Pandemi ini, warga mempunyai kemampuan ekonomi baik, " terangnya.
Namun, ke depan, imbuhnya warga harus mempertimbangkan terkait ekonomi produktifnya. Jangan sampai hari ini mereka euforia dengan membeli barang konsumsi, ke depan tidak difikirkan hal lain untuk kelangsungan ekonomi keluarganya.
"Kita percaya para warga di Kawungsari mungkin sudah mempunyai perencanaan (planning investasi) untuk ekonomi keluarga masing-masing ke depannya, " ujar Mantan Ketua KPUD Kuningan ini.
Ia juga yakin, warga Desa Kawungsari memiliki skala prioritas dalam menggunakan uang ganti untung tersebut untuk kehidupan mereka ke depannya.
"Saya juga yakin mereka membeli kendaraan ini bukan sekadar untuk konsumtif saja. Tapi juga untuk menunjang produktifitas ekonomi keluarga mereka," tukasnya. (Nars)