Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

Puluhan Guru Seni Diminta Pertahankan Seni, Tradisi dan Budaya Lokal

KUNINGAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan menggelar kegiatan Peningkatan Mutu Guru Seni Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama se-Kabupaten Kuningan, pada Kamis (08/04/2021) di Aula Hotel Purnama Mulia Kuningan. 

Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Bupati Kuningan, Acep Purnama. Nampak hadir juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, Uca Somantri bersama jajaran para Kepala Bidang dan Kepala Seksi.

Menurut Kadisdilbud Kuningan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan Sumberdaya Manusia yang pinunjul dalam melestarikan dan mewariskan budaya angklung serta pupuh guna menunjang Visi Kabupaten Kuningan yakni Kuningan Maju.

"Semoga dengan kegiatan ini para tenaga pengajar khususnya di bidang kesenian bisa meningkatkan kualitas dan kemampuan dasarnya dalam penguasaan kesenian angklung juga pupuh untuk diajarkan kembali pada anak didik di sekolah," papar Uca melalui Kepala Seksi Kesenian Sejarah dan Tradisi Rio Anto Permana Saputra kepada kuninganreligi.com.

PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI

Kampus Fahutan Uniku

Terpisah, Bupati Acep mengapresiasi kegiatan yang menurutnya jarang sekali dilakukan.

"Soal seni ini sama dengan mempertahankan nilai-nilai kejiwaan yang tidak bisa diukur dengan nominal uang. Seni dan tradisi ini harus tetap kita pertahankan, lesarikan dan dikembangkan dalam rangka membentengi generasi penerus dari pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma di kita," paparnya.

Maka, kata Acep, untuk membentengi generasi muda ini kita harus mengenalkan, menggali potensi, dan memberi rambu-rambu untuk memproteksi sehingga nilai seni dan tradisi kita tidak tergerus.

"Kita juga punya regulasi untuk kegiatan berekspresi di Gedung Kesenian yang kita miliki. Silakan semua penggiat seni untuk menumpahkan ekspresi seninya di situ," ujarnya.

Lebih dalam, Acep mengungkapkan ada peribahasa Sunda yang mengatakan "Jati Ulah Kasilih ku Junti" yang artinya seni, budaya dan tradisi pribumi tidak boleh tergantikan oleh budaya dan pengaruh luar yang datang.


"Makanya dibuat kegiatan seperti ini, karena para tenaga pengajar bidang kesenian ini kan sebagai ujung tombak dalam menularkan dan mewariskan ilmu yang dimilikinya pada anak-anak kita," tukasnya. (Nars)

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad