Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

800 Pendaki Ciayumajakuning Muncak Ciremai Lewat Palutungan

KUNINGAN - Paska liburan Idul Fitri 1442 Hijriyah, ratusan pendaki menyerbu puncak Gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Terpantau di Pos Pendakian Gunung Ciremai (3078 mdpl) Blok Palutungan, Desa Cisantana, para calon pendaki nampak bersiap-siap untuk melakukan pendakian.


Jalur pendakian Gunung Ciremai, mulai dibuka pada 13 Mei kemarin. Pihak Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) menerapkan aturan pembatasan kuota bagi jumlah pendaki yakni maksimal 50% dari kapasitasnya.

"Ya, jika pada sebelum pemberlakuan PSBB ataupun PPKM di masa pandemi ini kuota maksinal ada 500 pendaki per hari, namun di masa pandemi ini dibatasi hanya 250 pendaki saja per harinya. Bahkan sempat diberlakukan hanya 30% dari kuota maksimal," terang Sandi Baron, petugas Pos Pendakian Gunung Ciremai (PPGC) saat ditemui Selasa (18/05/2021).

Selain pembatasan kuota, pihak TNGC juga mewajibkan para pendaki untuk mengikuti protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Sejak jalur pendakian dibuka kembali paska liburan Lebaran, Baron menyebutkan, jumlah pendaki yang telah masuk melalui Pos Palutungan ada sekira 800 orang.

Ditanya asal daerah para pendaki yang masuk di Pos Palutungan, Baron mengatakan sebagian besar berasal dari wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).

PMB FAHUTAN UNIKU KLIK DI SINI

Kampus Fahutan Uniku

"Biasanya datang dari wilayah luar, seperti daerah Jabodetabek, namun karena ada pemberlakuan penyekatan mobilitas warga antar provinsi, saat ini hanya yang dari Ciayumajakuning saja, " papar Dia.

Untuk bisa melakukan pendakian ke atap Jawa Barat ini,  para calon pendaki juga wajib memesan tiket masuk pendakian secara online maksimal sehari sebelum melakukan pendakian.

Cara pemesanan secara online adalah bisa dengan mengunjungi laman www.tngciremai.com atau https://bit.ly/BookingPendakianGunungCiremai.

Kemudian, para calon pendaki akan diberi formulir kelengkapan administrasi untuk pendakian.

"Formulir itu, untuk mengecek kelengkapan para pendaki selama dua hari satu malam, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Apabila waktunya lebih dari itu, para pendaki akan dikenakan sanksi, namun kita tanya dahulu penyebabnya, takutnya sakit, atau ada kendala lainnya,"jelasnya.


Sementara, salah seorang tenaga kesehatan dari BTNGC, Firman menambahkan bahwa setelah melengkapi persyaratan administrasi pendakian, para calon pendaki diwajibkan untuk mengikuti pengecekan suhu tubuh dan tekanan darah, di Pos Pendakian. Kali ini pendaki tidak diwajibkan membawa hasil rapid test ataupun test swab.

 "Untuk hasil rapid test nya tidak dipakai, tidak seperti saat awal pandemi Covid-19, ketentuan dari BTNGCnya hanya prosedur kesehatan saja, yakni dicek suhu tubuh, tekanan daran dan kondisinya, punya penyakit bawaan atau tidak,"terang Firman. (Nars)

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad