Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

Tangis Histeris Keluarga Sambut Kepulangan Jenazah Fahrurozi, Korban Tenggelam Susur Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis

Jenazah Fahrurozi, korban tenggelam musibah susur Sungai Cileueur, Kabupaten Ciamis, tiba di rumah duka. (foto: SS Tribunjabar.id) 

KUNINGAN - Seorang pelajar, yang beralamat di Rt 10, Rw 04 Desa Puncak Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Fahrurozi Dwiki Hermawa (12 tahun), dikabarkan sebagai korban meninggal dunia dalam peristiwa tenggelamnya 11 siswa MTs Harapan Baru, Ciamis, pada Jum'at (15/10/2021). 

Fahrurozi merupakan anak dari pasangan suami isteri Ahmad Yani dan Ikah Atikah yang sedang mengikuti pendidikan di MTs Harapan Baru, Kabupaten Ciamis. 


Tim SAR BPBD Ciamis, memastikan  ada 11 korban meninggal dunia dalam peristiwa susur Sungai Cileueur, Jum'at sore. Satu korban di antaranya adalah Fahrurozi. 

Sabtu (16/10) pagi sekira pukul 00:10 WIB, Jenazah Fahrurozi tiba di rumah duka, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, setelah sebelumnya pihak keluarga dan aparat desa setempat ikut menjemput Almarhum dari Ciamis. 

Terpantau, pada saat kedatangan jenazah Fahrurozi di rumah duka, isak tangis keluarga dan tetangga korban tidak terbendung. Bahkan ada pihak keluarga korban yang menjerit histeris saat jenazah Fahrurozi dibawa ke dalam rumah. 

Tetangga korban, Yayat, saat dihubungi KR, Sabtu malam mengaku tidak menyangka bahwa anak tetangganya ini adalah salah satu dari 11 Siswa MTs Harapan Baru, Ciamis yang jadi korban saat menyusuri Sungai Cileueur. 

"Iya, kami juga ikut berbela sungkawa atas kejadian ini. Malam ini kami berkumpul di rumah duka untuk bertakziyah, " ucap Yayat. 

Ia mengatakan, rencananya, jenazah Fahrurozi akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Puncak, pada Sabtu pagi ini. 

Untuk diketahui, berdasarkan informasi, Tim SAR BPBD Jawa Barat dan Kabupaten Ciamis berhasil menemukan seluruh korban tenggelam di Sungai Cileueur, pada Jum'at (15/10) malam. 


Kesebelas korban meninggal dunia akibat terseret arus Sungai Cileueur yang sangat deras dan tak terduga. 

Petugas Basarnas Jawa Barat, Deden, kepada media menerangkan, pada kejadian musibah susur Sungai itu, ada 21 orang yang terbawa arus. 

"10 di antaranya bisa diselamatkan oleh warga, dan 11 korban dilaporkan meninggal dunia, " ucap Deden, Jum'at sore. (Nars) 

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad