Beberapa mobil Vibroseis berjajar di Jalan Nasional Kabupaten Ciamis menuju Kabupaten Kuningan (foto: SS Kanal YouTube Reyhan Channel) |
KUNINGAN - Kepenasaran warga Kabupaten Kuningan, khususnya warga Kecamatan Cigugur yang ingin tahu kegiatan apa yang dilakukan mobil raksasa (mobil Vibroseis) di sekitar tempat tinggal mereka sejak Ahad (32/10) kemarin, akhirnya dijawab Bupati Kuningan, Acep Purnama.
Saat dihubungi kuninganreligi.com, Senin (01/11) sore melalui sambungan seluler, Acep meminta warga Kabupaten Kuningan untuk tidak mengkhawatirkan adanya aktivitas kendaraan berat yang berada di jalan nasional tersebut.
"(Mobil-mobil) itu sedang melaksanakan survei Vibroseis, ketahanan jalan. Itu sudah ada izinnya (untuk melakukan kegiatan), " terang Bupati Acep.
Sebenarnya, imbuh Bupati, pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran kepada para kepala desa yang akan dilalui kendaraan berat tersebut saat bekerja. Dalam edaran tersebut, katanya, bagi desa-desa yang akan dilewati pasti akan terganggu (oleh aktivitas kendaraan Vibroseis ini).
"Karena kan badan mobilnya juga lebar, pasti memakan badan jalan. Enggak akan (berpengaruh) apa-apa, karena kan kecepatannya juga sangat-sangat lambat ya, untuk menempuh 1 kilometer saja dibutuhkan waktu dua hari, mungkin, " paparnya.
Ia meminta warga bisa menerima adanya aktivitas kendaraan berat tersebut. Jangan sampai ada reaksi yang menyebabkan terhambatnya pekerjaan survei yang dilakukan mobil-mobil besar tersebut.
Saat disampaikan informasi bahwa ada warga yang mengunggah adanya kerusakan rumah yang diduga akibat getaran dari aktivitas mobil Vibroseis ini, Bupati membantah bahwa tidak ada dampak kerusakan yang akan diakibatkan.
"Enggak ada kerusakan rumah, itu kan hanya menguji ketahanan dan kemantapan jalan. Survei ini dilakukan di seluruh Indonesia, di Kuningan melintas di jalan nasional itu, " ujarnya.
Saat ditanya apakah kegiatan survei Vibroseis tersebut ada kaitannya dengan kegiatan Pertamina, Bupati pun menyangkalnya.
Baca juga:
"Bukan, bukan, apalagi itu dikait-kaitkan dengan geothermal, sangat jauh sekali. Itu hanya pengetesan jalan, yang rutin dilakukan beberapa tahun sekali pasti begitu (survei itu dilakukan), " tandasnya.
Warga Kuningan, tambahnya, semestinya gembira, karena dengan adanya survei tersebut, akan diketahui seberapa bagus ketahanan, kepadatannya dan kualitas jalan tersebut.
"Ini harus diluruskan, bila perlu, Saya besok akan mengambil gambar di lokasi dan akan Saya ikut viralkan juga, " tegas Acep,
Ditegaskan lagi olehnya, bahwa survei Vibroseis ini adalah program nasional yang secara kebetulan melintas di Jalan Nasional di Kabupaten Kuningan.
"Kalau tidak salah tiga bulan yang lalu diawali dari Kabupaten Ciamis dan melintas hari ini ke Kuningan, nanti baru bulan depan mungkin sampai di Cirebon, " katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebagian warga di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan dibuat penasaran dengan adanya aktivitas kendaraan berat yang membuat getaran-getaran di sepanjang jalan raya Cigugur.
Bahkan salah seorang warga yang juga tokoh pemuda Desa Cileuleuy membenarkan bahwa getaran dari aktivitas kendaraan besar tersebut dirasakan warga hingga ke rumah-rumah mereka.
Di lain pihak, Leo, warga Desa Cisantana menyayangkan tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat soal adanya kegiatan mobil Vibro seismik tersebut di daerahnya.
Sehingga, kata Leo, banyak warga yang beranggapan bahwa kegiatan mobil tersebut adalah bagian dari survei untuk mengawali kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi (geothermal) di Gunung Ciremai. (Nars)
0 komentar:
Posting Komentar