Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

2 Ekor Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) Kembali ke Habitat Kawasan BTNGC

Petugas memegang hati-hati seekor Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) saat akan dilepasliarkan di kawasan BTNGC Kuningan, Rabu (29/12) 

KUNINGAN - Dua ekor Kukang Jawa (Nycticebus javanicus) dilepasliarkan petugas Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) pada Rabu (29/12). Pelepasliaran Kukang Jawa di kawasan TNGC ini adalah untuk kelestarian satwa endemik tersebut di habitatnya.

Kukang-kukang Jawa tersebut diterima pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jawa Barat), pada tanggal 3 dan 6 Desember 2021 dari warga Desa Karya dan Sindang Agung, karena kesadaran warga akan satwa yang dilindungi ini.

Kepala BBKSDA Jawa Barat melalui Kepala Resor Cirebon, Slamet, menyampaikan bahwa saat ini masyarakat sudah semakin peduli terdapat satwa liar khususnya yang dilindungi sehingga banyak satwa serahan yang diterima BBKSDA Jawa Barat,

"Ya kita menerima serahkan dua ekor Kukang Jawa ini dalam kondisi sehat, jadi bisa sekalian langsung rilis di kawasan TN Gunung Ciremai, " saat sosialisasi penyelamatan Kukang Jawa di Aula BTNGC, Rabu siang.

Baca juga:


Usai menerima kedua Kukang Jawa yang sehat ini dan dinyatakan tidak ada luka/cacat, pihaknya menitiprawatkan satwa tersebut kepada Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) untuk direhabilitasi.

Setelah direhabilitasi selama 3 pekan oleh YIARI, kedua ekor Kukang Jawa ini dinyatakan memenuhi syarat untuk dilepasliarkan ke habitatnya.

Indri S, dokter hewan Yayasan IAR Indonesia, menyebutkan indikator yang menjadi pertimbangan awal dalam pelepasliaran Kukang Jawa adalah berat badan dan kondisi gigi.

"Berat badan minimal BCS 3 dan kondisi gigi lengkap namun tidak utuh, " ujarnya.

Pelepasliaran dilakukan di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Kuningan. Dihadiri Yayasan IAR Indonesia, perwakilan BBKSDA Jawa Barat dan Kepala Resor Pengawetan SPTN Wil I Kuningan serta fungsional PEH, Polhut dan Penyuluh.

Sementara, Kepala BTNGC berharap dua individu Kukang Jawa ini dapat beradaptasi dan hidup dengan baik di alam bebas.

Baca juga:



"BTNGC merupakan kawasan konservasi yang terletak di ujung Timur Provinsi Jawa Barat yang menjadi habitat alami bagi flora fauna endemik Jawa Barat, salah satunya adalah Kukang Jawa (Nycticebus javanicus), " paparnya.

Selasa (28/12) kemarin, atas inisiasi BBKSDA Jawa Barat dan Balai TN Gunung Ciremai mengajak Yayasan IAR Indonesia melakukan sosialisasi mengenai penyelamatan satwa Kukang Jawa yang telah direhabilitasi mulai dari ciri-ciri morfologi hingga kondisi kesehatan di kantor Balai TN Gunung Ciremai.  

Yayasan IAR Indonesia merupakan organisasi yang bergerak di bidang pelestarian primata Indonesia dengan berbasis pada upaya penyelamatan, pemulihan, pelepasliaran dan pemantauan pascalepasliar.

"Sosialisasi yang disampaikan sangat bermanfaat bagi kami terutama dalam penanganan satwa yang diserahkan oleh masyarakat, " ungkap Teguh.

Hal senada juga disampaikan Didik Sujianto, Kepala Sub Bagian Tata Usaha bahwa sosialisasi ini juga memberikan tambahan wawasan bagi pegawai TN Gunung Ciremai yang secara tugas pokok dan fungsi bukan penyelamatan satwa di luar kawasan taman nasional.(Nars)

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad