Tina Wiryawati: Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Jangan Hanya Retorika - Kuningan Religi

Breaking


Rabu, 30 Maret 2022

Tina Wiryawati: Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan Jangan Hanya Retorika



KUNINGAN - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Tina Wiryawati memilih upaya nyata dalam setiap agenda yang dilaksanakannya. Hal itu diungkapkan Tina saat melaksanakan santunan untuk anak yatim di Desa /Kecamatan Subang.

Tina bersama Anggota DPRD Kuningan, Deki Zainal Mutaqin terlihat menyantuni puluhan anak yatim di sekitar Dapil V Kuningan.
Kegiatan tersebut, kata Tina, merupakan implementasi dari empat pilar kebangsaan yang juga disosialisasikan pada hari itu.
"Iya Saya lebih tertarik jika sosialisasi empat pilar kebangsaan ini dilaksanakan dalam bentuk aksi nyata yang tidak hanya sebatas teori," ujarnya kepada kuninganreligi.com, Selasa (29/3).
Agenda wakil rakyat yang harus dijalankan ke masyarakat, sebutnya, wajib dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain santunan, Tina juga diketahui gemar membantu agar para lansia untuk hidup sejahtera dan konsen dalam program membebaskan Kuningan dari masalah sampa yang juga melalui aksi nyata.
"Seperti kegiatan Saya bersama komunitas pembudidaya maggot, ini adalah juga implementasi dari kegiatan empat pilar bagi Saya," ujarnya.
Karena, dalam sila pertama Pancasila, berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa, bahwa menjaga lingkungan supaya bersih itu merupakan bagian dari iman.
Baginya, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tidak cukup dengan ber-retorika atau berbentuk textbook thinking. 
"Dalam Undang-undang dasar 1945 pasal 34 ayat ayat 1 yang bunyinya 'Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara' makanya hayu kita buat aksi nyatanya, jangan hanya diucapkan saja," ajak Tina.
Kegiatan di Desa Subang, terangnya, berupa sosialisasi empat pilar kebangsaan sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim sebagai bentuk kepedulian dan implementasi apa yang terkandung di Pancasila dan UUD 1945.
Tak hanya dalam acara-acara seremonial, dirinya berharap secara pemahamannya pun dapat terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. 


"Kalau misalnya Pancasila mungkin semuanya juga tahu, sedikit banyak UUD 1945 juga dari sekolah sudah diajarin. Tapi aplikasinya itu loh, implementasinya kepada masyarakat, kita itu harus bagaimana. Kalau misalnya suatu saat nanti, salah satunya misalnya keadilan Sosial itu seperti apa," papar Tina. (Nars)