![]() |
Sekretaris Daerah Kuningan, Dian Rachmat Yanuar |
KUNINGAN - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Kuningan sudah mendistribusikan sejumlah 7200 dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kepada para peternak sapi. Sebagian besar vaksin dibagikan kepada peternak sapi perah, yakni sebanyak 5000 dosis, sedangkan sisanya 2200 dosis dibagikan ke peternak sapi potong.
Hal itu dikatakan Kepala Diskanak Kuningan, Dadi Hariadi saat ditemui usai kegiatan Rapat Paripurna DPRD Kuningan, Senin (27/6) di gedung DPRD Kuningan.
"Penyuntikkan vaksin yang 5000 dosis dilaksanakan selama tiga hari dari Sabtu hingga Hari Senin ini. Difokuskan di Kecamatan Cigugur dahulu," terang Dadi.
Terkait penganggaran Biaya Tak Terduga (BTT) untuk penanganan PMK di Kabupaten Kuningan, Dadi menyebutkan masih dalam proses di BPKAD.
"Untuk BTT masih proses di BPKAD," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, saat ditanya perkembangan penanganan kasus PMK di Kabupaten Kuningan menerangkan, untuk penanganan PMK sudah dibentuk Satgas bersama Forkopimda.
"Tadi sudah rapat, penyesuaian struktur organisasi satgas, karena ada perubahan sesuai dari pusat. Untuk ketua Sekretaris Daerah, dan wakilnya Pak Dandim dan Pak Kapolres," kata Dian.
Jika sudah di SK-kan oleh Bupati Kuningan, imbuhnya, Satgas Penanganan PMK akan secara intensif melakukan upaya agar segera bisa menanggulangi PMK ini.
Bicara vaksinasi PMK, Sekda juga menyebutkan 7200 dosis vaksin sudah disalurkan ke para peternak.
"Memang diprioritaskan untuk sapi perah dulu karena yang sapi perah ini penularannya sangat massif. Sedangkan untuk sapi potong kita berikan 2200 dosis karena kandangnya tersebar," sebutnya.
Kedepan, sama seperti kasus Covid-19, penanganan PMK ini juga akan diterapkan posko-posko check-point yang dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan setempat yang ada kasus PMK di wilayahnya.(Nars)
Posting Komentar
0 Komentar