![]() |
Kepala Diskopdagperin Kabupaten Kuningan, U Kusmana saat menghadiri Peringatan Hari Koperasi Nasional ke-75 tingkat Jawa Barat di Kabupaten Sumedang, Selasa (12/7) |
KUNINGAN - Setiap tanggal 12 Juli, diperingati sebagai Hari Koperasi Nasional. Hari Koperasi Nasional Tahun 2022 ini merupakan Hari Koperasi Nasional ke-75 dengan tema Transformasi Koperasi untuk Ekonomi Berkelanjutan.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskopdagperin) Kabupaten Kuningan, U Kusmana, mengungkapkan, peringatan Hari Koperasi Nasional ke 75 tahun 2022 ini diharapkan jadi semangat para pegiat koperasi untuk bisa mengembangkan diri menjadi sebuah koperasi yang sehat dan berkualitas.
Sebuah koperasi yang berkualitas, kata Uu, tentunya bisa menjalankan kegiatan koperasi sesuai aturan dan undang-undang perkoperasian sebagaimana mestinya. Koperasi berkualitas, sebutnya, tidak hanya ada namanya saja, namun harus berjalan tidak hanya untuk kepentingan sesaat dan golongannya saja l.
"Jika melihat jumlah koperasi di Kabupaten Kuningan, memang mengalami peningkatan terus, namun selain jumlah, tentu kita juga berharap agar lembaga koperasi lebih bisa mengembangkan diri sehingga benar-benar dirasakan manfaatnya bagi anggota dan masyarakat sekitarnya, " ujar Uu.
Pihaknya berharap agar sejumlah 491 koperasi yang aktif di Kabupaten Kuningan ini tak hanya bisa membawa kesejahteraan bagi kelompoknya dan kepentingan sesaat saja. Namun kehadiran koperasi bisa memberikan dampak luas bagi pemulihan ekonomi kerakyatan di masyarakat.
"Kalau jumlah seluruhnya yang tercatat ada 752 koperasi, tapi koperasi yang aktif hanya sekira 491. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2021 yakni ada 735 koperasi, dengan jumlah koperasi aktif ada 351," sebutnya.
Ia juga merinci dari jumlah tersebut ada 85 koperasi yang termasuk kategori sehat. Dengan rincian, koperasi sehat 21 lembaga, cukup sehat 56 dan koperasi dalam pengawasan ada 8.
Melalui Hari Koperasi Nasional ke-75 ini, Diskopdagperin Kuningan mengajak para pengurus koperasi bisa mewujudkan lembaga koperasi yang keren, bertransformasi melalui manajemen yang baik, meningkatkan SDM anggotanya dan menuju digitalisasi.
"Pak Menteri tadi mengatakan bahwa di Indonesia baru 8 % jumlah anggota masyarakat yang berkoperasi dibandingkan jumlah penduduk," terangnya.
Koperasi juga, kata Uu, harus bisa menyentuh sektor riil perekonomian kerakyatan di Kabupaten Kuningan. Sehingga koperasi sebagai Soko Guru perekonomian kerakyatan benar-benar dirasakan manfaatnya bagi pemulihan ekonomi paska Pandemi.
Terpisah, Wabup Kuningan, M Ridho Suganda, mengatakan koperasi harus bisa menjalankan jati dirinya dengan baik, punya integritas yang baik dan mampu membantu masyarakat melalui program-programnya.
"Kehadiran koperasi semoga bisa meningkatkan kebersamaan, keguyuban dan bisa membantu memecahkan permasalahan di masyarakat," tandasnya. (Nars)