![]() |
Sejumlah 100 fungsionaris Partai Golkar Kuningan mengikuti pendidikan politik di kantor DPD Golkar Kuningan, 18-19 Februari 2023. |
KUNINGAN - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Kuningan menggelar agenda Pendidikan Politik bagi para kader/fungsionaris se-Kabupaten Kuningan, di aula Kantor Sekretariat DPD Golkar Kuningan, Jalan RE Martadinata, Ahad (19/02/2023).
Sejumlah 100 kader yang juga akan masuk kancah seleksi bakal calon anggota legislatif, nampak kompak mengikuti agenda pendidikan politik yang digelar selama 2 hari itu.
Pendidikan politik ini mengangkat tema "Pemantapan Jiwa ke-Golkar-an dan Peningkatan Kompetensi Manajemen Kampanye untuk Pemenangan Pemilu 2024 di Kabupaten Kuningan".
Pada hari pertama, Sabtu (18/02), hadir sebagai narasumber, Anggota DPR RI, dari Fraksi Golkar, Agun Gunanjar Sudarsa, Anggota DPRD Jabar, Duddy Pamuji dan Anggota DPRD Kuningan, Yudi Budiana.
Baca juga:
Pada pembicaraannya, Anggota DPR RI yang sudah menjabat selama 6 periode, Agun Gunanjar Sudarsa, menanggapi masalah Sistem Pemilihan Umum yang sedang dibahas di Mahkamah Konstitusi, apakah akan dilakukan secara terbuka atau tertutup.
"Kami yakin filosofi tentang rakyat yang berdaulat, kita membangun demokrasi yang berkeadaban. Rakyat sudah beberapa periode ini sudah melakukan pemilihan umum secara terbuka," tutur Aleg Dapil Jabar X (Kuningan, Banjar, Ciamis dan Pangandaran) ini.
Ditambahkannya, rakyat jangan sampai harus "memilih lagi kucing dalam karung". Sehingga pihaknya memiliki keyakinan, sistem Pemilu yang akan digelar tahun 2024 nanti adalah sistem pemilu proporsional terbuka.
Sejalan dengan Agun, Ketua DPD Golkar Kuningan, Asep Setia Mulyana, juga menyebutkan Golkar menganalisa bahwa pelaksanaan Sistem Pemilihan Umum proporsional tertutup banyak mudharatnya.
"Partai Golkar itu adalah partai yang betul-betul mengharapkan demokrasi. Jika sistem Pemilu digelar tertutup tentu sangat menciderai demokrasi," jelas Asep.
Terpisah, ketua panitia Pendidikan Politik kader Golkar DPD Kuningan, Dadang Saputra, mengatakan, pendidikan politik tersebut dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya melalui ceramah, diskusi, simulasi dan tanya jawab.
"Materi disampaikan oleh narasumber yang berasal dari unsur Partai Golkar, praktisi dan akademisi," ungkapnya.
Peserta Pendidikan Politik, imbuhnya, berasal dari fungsionaris yang terdiri dari Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Kabupaten Kuningan, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kuningan, Ormas Hasta Karya Tingkat Kabupaten Kuningan.dan para pengurus Pimpinan Kecamatan Partai Golongan Karya se-Kabupaten Kuningan.
"Ada juga unsur dari kalangan Profesional/Fungsional se-Kabupaten Kuningan, kader Partai Golkar atau mantan pengurus DPD Partai Golkar yang memiliki peran aktif dan mempunyai komitmen tinggi terhadap perjuangan Partai Golkar," paparnya.
Kemudian peserta lainnya dari kader yang direkomendasikan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya, tokoh masyarakat yang memiliki potensi dan elektabilitas tinggi serta berjuang untuk kebesaran Partai Golkar.
"Terakhir adalah dari jajaran Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) Kabupaten Kuningan," tandasnya.
Kegiatan ini, kata Dadang, adalah amanat dari program umum "Panca Sukses" Partai Golkar.
Panca Sukses itu, rincinya, adalah Sukses Konsolidasi dan Transformasi menjadi partai modern. Kedua, sukses inovasi pendidikan, kaderisasi dan keanggotaan.
"Lalu, ketiga sukses pencapaian visi Indonesia Maju selaras dengan visi negara kesejahteraan 1945," kata Dadang lagi.
Sukses selanjutnya, ditambahkannya, adalah sukses pemantapan demokrasi.
"Dan yang terakhir adalah sukses pemenangan Pilkada dan Pemilu 2024," ujarnya. (Nars)
Posting Komentar
0 Komentar