Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

Harga Beras Merangkak Naik, Beras Premium "Hilang" dari Pasaran di Kabupaten Kuningan

Sidak Pasar. Beras jenis premium hilang di pasaran harganya juga naik.

KUNINGAN - Harga beras di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Kuningan terus naik. Hari ini, Selasa (07/02/2023) di Pasar Baru dan Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, harga beras premium menyentuh Rp 12,5 ribu hingga Rp 13,5 ribu per kilogram dari harga normal Rp 12 ribu. Sedangkan untuk harga beras medium, mencapai Rp 12,5 ribu per kilogram. 


Seiring dengan merangkaknya harga beras ini, beras jenis premium pun seolah hilang di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Kuningan.



Hal ini terungkap saat, rombongan Bidang Perdagangan Diskopdagperin Kuningan melakukan monitoring di dua pasar tradisional, yakni Pasar Baru dan Pasar Kepuh Kabupaten Kuningan, pada Selasa pagi.


Kepala Bidang Perdagangan Diskopdagperin Kuningan, Asep Tomi, saat monitoring tersebut mengatakan, tidak adanya stok beras jenis premium ini karena faktor cuaca sehingga sebagian petani padi mengalami gagal panen.


"Karena cuaca ya, para petani gagal panen, sehingga produksi berkurang," ujarnya didampingi Kabid Pengelolaan Pasar, Dede Iba.


Menurutnya, kurangnya stok beras dan naiknya harga beras di pasaran ini disebabkan oleh beberapa faktor. 


"Tapi kita yakinkan ke masyarakat, bahwa stok beras masih ada dan cukup hanya saja mungkin harganya agak sedikit naik," sebutnya.


Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau untuk tidak khawatir dan resah, karena persediaan beras dipastikan cukup. Bahkan hingga Bulan Suci Ramadhan nanti.


"Hari ini juga ada pengiriman di dua pasar ini, sebanyak 12 ton untuk beras medium," katanya lagi.


Sementara, salah seorang pedagang beras di Pasar Baru, Yuyun, mengaku stok beras di tokonya sudah menipis. Apalagi untuk beras jenis premium, Ia mengatakan tidak memiliki sana sekali.


"Sudah dua Minggu ini kosong (untuk beras premium). Untuk beras medium juga menipis," sebut Yuyun.


Menipisnya stok ini, imbuhnya, karena dari pemasok dan pabrik heuleur juga tidak lagi melakukan pengiriman ke pedagang.


"Biasanya kan ngirim 5-10 mobil bak terbuka, sekarang sudah tidak ada kiriman lagi," ujarnya.


Terpisah, salah seorang pembeli, Neneng, juga mengaku kewalahan saat harga beras mengalami kenaikan. Ia sendiri menggunakan bahan baku beras untuk usaha makanan yang digelutinya.


"Sehingga saat stok beras menipis, usaha Saya juga terpengaruh. Biasanya beli 5 kilogram sekarang cuma 2 kg saja per hari," paparnya.



Namun disisi lain, Ia sendiri kesulitan saat ingin menaikkan harga makanan yang dijualnya. Karena pembeli pasti semakin enggan jika harga olahan makanan yang dijualnya naik. 


"Kita terpaksa mempertahankan harga dan kualitas, meski harus mengurangi jumlah jualan kita," ungkapnya. (Nars)

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad