 |
Suasana Seminar Literasi Digital di salah satu kampus perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan |
JAWA BARAT - Kegiatan Seminar Literasi Digital Sektor Perguruan Tinggi dan Pendidikan di Jawa Barat, sukses digelar. Setidaknya, pada Februari hingga Maret 2023, telah ada sejumlah 15.884 warga Jawa Barat yang terjangkau Kegiatan Literasi Digital secara hybrid.
Hal itu dikatakan Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Bambang Tri Santoso, Senin (20/03/2023) di Polewali Mandar Sulawesi Barat.
Pihaknya mengaku sangat mengepresiasi seluruh pihak atas capaian kegiatan Seminar Literasi Digital Sektor Perguruan Tinggi dan Pendidikan di Jawa Barat ini.
Kesuksesan seminar literasi digital ini, ungkapnya, tidak terlepas dari kolaborasi pihaknya bersama Relawan TIK Jawa Barat.
"Kami berharap kolaborasi bersama Relawan TIK Jawa Barat masih terus berjaan dan dapat melakukan Literasi Digital di Perguruan Tinggi dan di SMK di Jawa Barat, terutama di daerah-daerah yang belum sempat terjangkau Literasi Digital hingga November mendatang," paparnya saat membuka Kick Off Literasi Digital Sektor Pendidikan di Polewali Mandar.
Dari kegiatan tersebut, Ia berharap kegiatan tidak hanya sebatas edukasi Literasi Digital, tapi peserta menjadi paham sehingga dia bisa disebut orang yang terliterasi.
Kedepannya, Kominfo melalui program-program Pandu Digital, masih berharap para Relawan TIK Jawa Barat dan mitra lainnya bisa mendampingi masyarakat yang ditingkat bawah.
Lebih jauh, Bambang menjelaskan program Pandu Digital yang akan digencarkan Kominfo bisa mencakup sektor lainnya selain Pendidikan, seperti UMKM, Pariwisata, Desa, Petani dan Nelayan.
"Pandu Digital akan disampaikan dengan materi yang lebih advance skill digital agar semakin berdampak di masyarakat.
Tahun ini, kata Bambang, Kominfo mentargetkan
250.000 masyarakat se Indonesia ter-edukasi literasi digital. Pihaknya menilai pertanyaan yang muncul dari peserta yang tidak terduga dalam fenomena digitalisasi diberbagai sektor menjadi salah satu indikator bahwa edukasi Literasi Digital ada dampaknya dari tahun ke tahun.
“ Melalui Pandu Digital kami berharap ada perubahan signifikan di masyarakat terutama pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak nyata bagi kehidupan sehari-hari di masyarakat," sebutnya.
Setidaknya, melalui upaya yang dilakukan Kominfo melalui kolaborasi bersama para Relawan TIK ini, akan mempermudah masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, bisa mendatangkan income atau insentif bagi pelaku usaha atau bagi perorangan yang mempunyai kemampuan menggunakan media digital ini untuk keperluan bisnis atau UMKM.
Sementara, Ketua Relawan TIK Jawa Barat, Muh NurFajar Muharom menjelasakan, hasil capaian tersebut merupakan usaha bersama dengan berbagai pihak seperti Dinas Kominfo Provinsi, Dinas Kominfo Kota dan Kabupaten, Relawan TIK Cabang, IPPNU Jawa Barat, Akmali Foundation, Zeo Teknologi dan mitra lokal lainnya.
“ Apesiasi juga kepada Perguruan Tinggi dan SMK yang berkenan menjadi tuan rumah, hingga Maret ini kegiatan dapat terlaksana di Purwakarta, Kuningan, Cirebon, Indramayu, Subang, Bekasi, Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Majalengka," kata Fajar.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi Relawan TIK Jawa Barat selaku fasilitator, diantaranya adalah kesadaran dari Perguruan Tinggi dan SMK sebagai tuan rumah dalam mengarusutamakan Literasi Digital.
Mereka, imbuhnya, belum sepenuhnya merata dan masih banyak Perguruan Tinggi maupun SMK yang antusias namun belum menemukan waktu yang tepat. Mengingat keduanya memiliki kalender akademik dan pendidikan sendiri.
“Hingga saat ini kami akan terus mendampingi dan masih berkomunikasi dengan beberapa Perguruan Tinggi maupun SMK melalui Relawan TIK Cabang di Jawa Barat untuk menjadi bagian dari Program Literasi Digital ini, “ kata Fajar.
Terpisah, Ketua Relawan TIK Kuningan, Asep Mahpudin, mengucapkan terima kasih kepada semua kampus perguruan tinggi dan SMK yang telah bersedia menjadi lokasi seminar literasi digital dan mau menerima para mahasiswa dan siswanya untuk diberikan literasi digital.
"Antusiasme pihak kampus dan sekolah yang kami jadikan lokasi seminar literasi digital sangat tinggi," ujarnya. (Nars)