Type Here to Get Search Results !

Bottom Ad

Kebakaran Pabrik Bawang Goreng di Garawangi, 11% Bangunan Ludes Terbakar

Petugas Damkar Kuningan berusaha memadamkan api pada peristiwa kebakaran pabrik bawang goreng di Desa Garawangi, Kamis (02/03/2023) dini hari tadi
Petugas Damkar Kuningan berusaha memadamkan api pada peristiwa kebakaran pabrik bawang goreng di Desa Garawangi, Kamis (02/03/2023) dini hari tadi

KUNINGAN - Sebuah pabrik bawang milik Hj. Ayunah (65 tahun) yang berlokasi di Kampung Puhun RT. 03 RW. 05 Blok Nanggerang, Desa Garawangi, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan mengalami kebakaran pada hari ini, Kamis (02/03/2023) sekitar pukul 03.00 WIB.


Menurut keterangan saksi bernama Bpk. Rusmadi (55 th), sekitar pukul 03.00 WIB saat sedang mengontrol hasil panen padi di sawah miliknya yang berjarak sekitar 100 meter dari TKP, saksi melihat kepulan asap dan kobaran api dari arah bangunan pabrik bawang. 


Kemudian saksi berlari sambil berteriak, serta mencoba membangunkan pemilik pabrik yang rumahnya bersebelahan dengan bangunan pabrik. 


Anak pemilik pabrik, yaitu Ahmad (45 th), segera bangun dan meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api dan menyelamatkan peralatan lainnya dari dalam pabrik. 


Warga beserta pemilik pabrik berusaha memadamkan api dengan cara gotong royong dan menggunakan peralatan seadanya.


Karena api semakin membesar, pada pukul 03.35 WIB, Kepala Desa Garawangi, Haswidi, menghubungi kantor UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan dan melaporkan terjadinya peristiwa kebakaran pabrik bawang tersebut. 


Karena kebakaran sangat besar dan dikhawatirkan merambat ke bangunan lainnya, 2 Randis Damkar dan 8 anggota ditambah 1 orang Relawan R.P.M.K (Relawan Kebakaran) segera menuju ke TKP.


Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti mengatakan, api berhasil dipadamkan pada pukul 05.30 WIB oleh petugas Damkar dibantu aparat desa, TNI, Polri, relawan dan warga sekitar. 


"Setelah dilakukan pemadaman, proses pendinginan, pengumpulan data, serta keterangan saksi, penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik (penggunaan kabel serabut dan lampu non SNI)," terang Khadafi.


Disebutkan, kurangnya sirkulasi udara di ruang produksi bawang, serta banyaknya serbuk/bubuk bekas produksi bawang dan minyak yang tidak dibersihkan sehingga menyebabkan api dengan cepat merambat dan membakar bahan bakar briket yang menempel di atap bangunan.


"Kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ini cukup besar. Selain bangunan yang terbakar sebesar 100 meter persegi, sejumlah barang seperti minyak, mesin dinamo, dan briket juga rusak. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp. 106.250.000,00," jelasnya.


Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian ini. Namun, kejadian ini menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan keselamatan ketika menggunakan listrik atau dalam aktivitas. (Nars)

Posting Komentar

0 Komentar

Top Post Ad

Below Post Ad

Bottom Ad