![]() |
Ilustrasi Cara menghindari murka Allah SWT dan Menggapai keridhaan Allah SWT |
KHAZANAH - Pembaca kuninganreligi.com, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali melakukan kesalahan dan terkadang melanggar perintah Allah SWT. Apalagi di zaman ini, banyak hal yang memalingkan kita dari tujuan hidup sejati, yakni menggapai keridhaan Allah SWT.
Segala keterlenaan kita membuat kita lupa akan adanya murka Allah SWT akibat perbuatan kita yang telah menjauh dari perintah-Nya. Bahkan segala larangan Allah SWT seringkali kita langgar.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara menjauhi murka Allah SWT dan tidak menjadi hamba-Nya yang hina akibat kemaksiatan di hadapan-Nya.
Pemirsa yang Budiman, ada beberapa cara untuk menjauhi murka Allah SWT tersebut. Diantaranya adalah dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya.
Dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan ini, kita akan lebih berhati-hati dalam melakukan segala tindakan dan menghindari segala bentuk maksiat. Kita juga akan lebih menghargai perintah Allah SWT dan berusaha untuk selalu menjalankan perintah-Nya dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, kita juga harus selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Dengan berdzikir dan berdoa, kita akan selalu teringat kepada-Nya dan memohon perlindungan serta bimbingan-Nya dalam menjalankan kehidupan kita.
Dengan demikian, kita akan terhindar dari godaan syaitan dan mampu menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan.
Kita juga harus selalu mengingat akhirat dan merenungkan akibat dari segala tindakan kita di dunia ini. Dengan mengingat akhirat, kita akan lebih berpikir panjang dan tidak tergoda untuk melakukan segala bentuk kemaksiatan. Kita juga akan lebih memperhatikan kebaikan dan menahan diri dari segala bentuk kejahatan.
Oleh karena itu, marilah kita selalu berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, berdzikir dan berdoa kepada-Nya, serta mengingat akhirat dalam setiap tindakan kita di dunia ini. Dengan demikian, kita akan selalu dijauhkan dari murka Allah SWT dan tidak menjadi hamba-Nya yang hina akibat kemaksiatan di hadapan-Nya.
Sebagaimana doa yang dianjurkan pada hari ke-6 Puasa Bulan Ramadhan ini yang berbunyi:
اَللَّهُمَّ لاَ تَخْذُلْنِيْ فِيْهِ لِتَعَرُّضِ مَعْصِيَتِكَ وَ لاَ تَضْرِبْنِيْ بِسِيَاطِ نَقِمَتِكَ وَ زَحْزِحْنِيْ فِيْهِ مِنْ مُوْجِبَاتِ
سَخَطِكَ بِمَنِّكَ وَ أَيَادِيْكَ يَا مُنْتَهَى رَغْبَةِ الرَّاغِبِيْنَ
Allâhumma lâ takhdzulnî fîhi lita’arrudhi ma’shiyatika wa lâ tadhribnî bisiyâthi naqimatika wa zahzihnî fîhi min mûjibâti sakhatika bimannika wa ayâdîka yâ muntahâ raghbatirrâghibîn.
Artinya :
Ya Allah, janganlah Engkau hinakan aku di bulan ini karena perbuatan maksiatku terhadap-Mu, dan janganlah Engkau cambuk aku dengan cambuk balasan-Mu. Jauhkanlah aku dari hal-hal yang dapat menyebabkan kemurkaan-Mu, dengan kelembutan dan ketinggian rahmat-Mu, wahai pegangan terakhir orang-orang yang berkeinginan..
Semoga dengan puasa ini kita bisa menggapai keridhaan Allah SWT dengan mengaplikasikan ibadah kita dalam kehidupan keseharian di Bulan Suci Ramadhan ini. Aamiin. Wallahu A'lam Bish Showab.
Penulis: Nanang Subarnas (Pemred Media Online Kuningan Religi)