![]() |
Sejumlah petani ikan KJA di Waduk Darma Desa Cipasung, bersilaturahmi dengan para pengurus HKTI Kuningan di Kedai Kopi Liberika, Cipasung, Selasa (27/06/2023) |
KUNINGAN - Pasca dilantik, pengurus baru Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kuningan terus mencoba menggali permasalahan yang dihadapi para petani, peternak dan petani ikan di Kabupaten Kuningan.
Hal ini, untuk menginventarisasi semua permasalahan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan hingga UMKM di wilayah kerjanya, sehingga bisa dijadikan dasar untuk menentukan program kerja HKTI Kuningan kedepannya.
Ketua HKTI Kuningan, H. Tenggono, bersama pengurus lainnya, Selasa (27/06/2023), melakukan pertemuan dengan sejumlah petani ikan Keramba Jaring Apung (KJA) Waduk Darma, khususnya yang berada di wilayah Desa Cipasung.
Pertemuan ini dihadiri juga oleh Dandim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan, Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, Deni Rianto, Ahli Pertanian Organik, Sulistio IPAC, Camat Darma, Danramil Darma dan Kades Cipasung.
"Kita adakan silaturahmi ini untuk menjaring informasi terkait permasalahan apa saja yang sedang dialami para petani ikan khususnya untuk yang mengelola KJA di Waduk Darma. Mudah-mudahan langkah ini bisa menjadi upaya untuk mencari solusi bersama terhadap masalah yang dihadapi," papar H Tenggono, Selasa siang.
Pihaknya pun sengaja mengajak pihak terkait, yakin Diskanak Kuningan agar dapat membantu mencarikan solusi terbaik bagi masalah yang dihadapi para petani ikan dan dibantu dari sisi kebijakan pemerintah daerah.
Sementara, Ahli Pertanian Organik, Sulistio IPAC, pada pertemuan tersebut menjelaskan pengalaman pihaknya saat mendampingi para petani ikan KJA di Waduk Darma beberapa tahun lalu.
"Kami pernah melakukan percobaan sebuah formulasi bahan organik yang kami buat untuk fermentasi pakan ikan dengan bahan singkong, ternyata dari beberapa petani ikan yang mencobanya, bisa menghasilkan produksi panen dan kualitas ikan yang bagus," papar Tio.
Pada pertemuan yang mencair tersebut, satu persatu permasalahan petani ikan tersampaikan, bahkan hingga keluhan soal penyebab kematian ikan massal di Waduk Darma.
Dandim 0615/Kuningan, Letkol Inf Bambang Kurniawan pun ikut memberikan tanggapan dan solusi agar budidaya ikan di Waduk Darma bisa berjalan sukses.
"Kami telah menerapkan program penggunaan Bios 44 sebagai upaya perbaikan kualitas air di Waduk Darma. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi ikan yang dibudidayakan oleh masyarakat,"ungkap Dandim.
Formula Bios 44 yang dikembangkan pihaknya ini, imbuhnya, dapat membantu menetralisir zat berbahaya yang terkandung dalam air, seperti limbah pakan ikan, sehingga dapat meningkatkan nafsu makan ikan dan produksinya. (Nars)