Anak Buah Prabowo Diundang Panen Bersama Petani Padarek, Ternyata Ini yang Dilakukan Petani - Kuningan Religi

Breaking


Jumat, 21 Juli 2023

Anak Buah Prabowo Diundang Panen Bersama Petani Padarek, Ternyata Ini yang Dilakukan Petani

Anggota DPRD Kuningan, Sri Laelasari ikut larut bersama para petani di Desa Padarek saat memanen padi, Kamis (20/07/2023)

KUNINGAN - Masa panen merupakan masa terindah yang diharapkan para petani. Harapan mendapatkan hasil panen yang berlimpah, menjadi penyemangat para petani di Desa Padarek, Kecamatan Kuningan untuk terus mengolah lahan pertanian mereka. Banyak diantara mereka yang hanya menjadi buruh tani yang mengerjakan lahan sawah milik orang lain.


Pada kesempatan panen padi di pertengahan tahun ini, sejumlah petani dan buruh tani di Desa Padarek Kecamatan Kuningan, mengundang seorang anggota DPRD Kuningan dari Fraksi Gerindra, Sri Laelasari.


Para petani mengundang anggota DPRD Kuningan ini, disebutkan, karena mereka sudah merasa dekat dan akrab dengan perempuan yang juga kerap beraktivitas di bidang sosial ini.


Saat datang di lahan persawahan di Desa Padarek, Kamis (20/07/2023) sore, Sri disambut para petani dengan hangat. Sebelum memanen padi-padi yang sudah menguning, puluhan petani ini terlihat akrab menikmati nasi liwet dengan lauk sederhana khas pedesaan.


"Alhamdulillah, Saya bisa memenuhi undangan bapak ibu para petani di Desa Padarek ini untuk ikut merasakan suasana panen padi. Tadi kita disambut ramah dan bisa makan nikmat di suasana pematang sawah yang indah," papar Sri saat ditemui di lokasi.


Tak hanya itu, Sri juga terlihat tidak canggung saat ikut melakukan panen padi hingga memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan cara dipukulkan ke alat khusus yang terbuat dari papan kayu.


Saat berbincang dengan sejumlah petani ini, anak buah Prabowo Subianto (Ketua Umum Partai Gerindra) ini malah disuguhi berbagai curhatan para petani.


Salah seorang petani, Marno, mengungkapkan kendala yang mereka hadapi dalam mengolah lahan pertanian yang sedang mereka garap.


"Para petani di sini kebanyakan buruh tani. Kita sering kesulitan untuk mendapatkan pupuk. Terus terang saat ini harga pupuk mahal dan sulit didapat," katanya.


Bahkan, imbuhnya, meski pemerintah sudah menggulirkan program kartu tani, disaat mereka ingin menggunakan tetap saja pupuk yang akan mereka beli tidak bisa sesuai harapan.


"Kita sering datang ke toko yang ditunjuk, pupuk yang kita harapkan tersedia memang sulit didapat," keluhnya.


Apalagi, untuk jenis pupuk untuk tanaman ubi, saat ini, dikatakannya memang sudah sulit didapat bahkan tidak ada.


Padahal, selain padi, para petani di sekitar Desa Padarek ini ada juga yang menanami lahan pertanian mereka dengan ubi.


"Belum lagi soal datangnya hama tikus yang selalu ada di setiap musim panen. Masih bisa panen segini saja sudah syukur," ucap Marno.


Menanggapi keluhan para petani ini, Sri mengaku akan melaporkan hal ini untuk menjadi pembahasan baik di fraksi maupun di DPRD Kuningan.


"Mudah-mudahan pemerintah bisa lebih baik lagi menjalankan program sektor pertanian ini. Semoga kedepannya apapun program pemerintah untuk membantu petani ini bisa tepat sasaran dan optimal lagi," pungkasnya. (Nars)