Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono Apresiasi HAE IPB Komda Jabar Lestarikan Ekosistem Mangrove - Kuningan Religi

Breaking


Sabtu, 29 Juli 2023

Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono Apresiasi HAE IPB Komda Jabar Lestarikan Ekosistem Mangrove

 

Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono 

INDRAMAYU - Upaya melestarikan ekosistem mangrove, pemerintah Indonesia telah menaruh perhatian besar terhadap fungsi ekosistem mangrove yang multi-fungsi, termasuk sebagai tempat berkembang biak dan pemijahan biota laut, penyedia makanan, kayu, bahan bakar, dan obat-obatan. 


Beberapa agenda nasional yang tengah berjalan untuk pengelolaan ekosistem mangrove termasuk komitmen Indonesia dalam penanganan isu perubahan iklim dengan inisiasi "Indonesia FoLU Net-Sink 2030". 


Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, saat menghadiri kegiatan penanaman mangrove di Pantai Sumber Mas/Panjiwa Desa Ilir, Kecamatan Kadanghaur, Kabupaten Indramayu, Sabtu (29/07/2023).


Kegiatan penanaman mangrove di area sekira 2 Hektare dengan jumlah bibit yang ditanam sebanyak 11.000 batang ini diinisiasi Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB (HAE IPB) Komisariat Daerah Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan PLN Nusantara Power.


"Agenda Nasional mencakup Percepatan Rehabilitasi Mangrove seluas 600.000 Ha bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove serta Kementerian/Lembaga terkait hingga tahun 2024, yang didukung dengan RoadMap RHL Mangrove dan Peta Mangrove Nasional, " papar Bambang.


Pemerintah, imbuhnya, mendorong gerakan rehabilitasi mangrove dengan melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, masyarakat, LSM, BUMN/BUMS melalui CSR, dan TNI Angkatan Laut. 


Dalam upaya meningkatkan ekonomi masyarakat, peran ekosistem mangrove juga dioptimalkan melalui pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan jasa lingkungan.


"Diharapkan pengembangan model pengelolaan mangrove produktif-lestari-berkelanjutan melalui sistem budidaya silvofishery akan meningkatkan produktivitas sektor lain seperti komoditi udang, kepiting, dan biota lainnya," ujar Bahen, sapaannya.


Bambang mengajak seluruh pihak untuk terus menggelorakan semangat menanam, merawat, dan menjaga ekosistem mangrove. Keterlibatan aktif masyarakat di pesisir pantai dianggap sangat penting dalam keberhasilan program rehabilitasi mangrove. 


Sementara, Ketua HAE IPB Komda Jabar, Umad Muhamad menyebutkan, Mangrove adalah ekosistem yang langka, spektakuler dan subur di perbatasan antara darat dan laut. Ekosistem ini berkontribusi pada kesejahteraan, ketahanan pangan dan perlindungan masyarakat pesisir di seluruh dunia.


Namun, Umad mengatakan, ekosistem mangrove menghadapi banyak ancaman, termasuk perambahan lahan, konversi lahan untuk kegiatan pertanian dan tambak, dan pencemaran lingkungan.


Umad menambahkan, keberadaan ekosistem mangrove adalah penyerap karbon yang sangat efektif yang membantu mengurangi dampak perubahan iklim.


"Peringatan Hari Mangrove Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ekosistem mangrove sebagai "ekosistem yang unik, khusus dan rentan"," kata Umad.


Untuk diketahui, kegiatan penanaman Mangrove dalam rangka Hari Mangrove Sedunia atau World Mangrove Day, yang dikenal sebagai International Day for the Conservation of the Mangrove Ecosystem ini diperingati setiap tahun pada tanggal 26 Juli. 


Hari Mangrove Sedunia ini diproklamasikan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), badan PBB pada tanggal 26 Juli 2015.


"Jadikan Mangrove sebagai Perisai Pantai, Produksi Karbon dan Energi Terbarukan" merupakan tema kegiatan tersebut. (Nars)