Sholat Tolak Bala dan Rebo Wekasan: Pandangan Buya Yahya - Kuningan Religi

Breaking


Rabu, 13 September 2023

Sholat Tolak Bala dan Rebo Wekasan: Pandangan Buya Yahya

Buya Yahya dan pandangannya tentang Rebo Wekasan
KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya (foto: YouTube Buya Yahya)

KHAZANAH - Ulama pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma'arif, yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Yahya, memberikan pandangan terkait tradisi Rebo Wekasan. Menjawab pertanyaan seorang jamaah, seperti yang diunggah pada kanal YouTube Buya Yahya, dia berbagi pemahaman dan pandangannya terhadap tradisi ini.


Menurut Buya Yahya, tradisi Rebo Wekasan tidak memiliki syariat yang diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, dia mengakui bahwa dalam tradisi ini, ada beberapa ajaran yang mungkin berasal dari Ilham yang diterima oleh individu alim ulama yang dihormati karena kesalehannya.


"Ilham ini, tidak harus dipercayai oleh semua orang, tetapi orang-orang yang mempercayainya bebas untuk mengikutinya," ungkap Buya.


Buya Yahya menegaskan bahwa Ilham tidak dapat dijadikan hujjah untuk pelaksanaan syariat agama, dan kepercayaan pada Ilham adalah hak individu. Namun, dia memperingatkan tentang pentingnya menjaga etika dan sikap hormat terhadap para ulama yang memberikan pandangan mereka.


Dalam hal amalan-amalan yang dianjurkan pada Rebo Wekasan, Buya Yahya menjelaskan bahwa amalan seperti membaca Yasin, berdoa, dan memberi sedekah adalah amalan yang sah.


Dia menekankan bahwa amalan baik ini seharusnya tidak terbatas pada hari Rebo Wekasan, tetapi bisa dilakukan setiap hari. Amalan berulang-ulang membaca ayat dalam Al-Qur'an juga diperbolehkan.


Terkait dengan "Sholat Tolak Bala," Buya Yahya menjelaskan bahwa sholat malam bisa dilakukan dengan berapa rakaat pun, tetapi harus secara masing-masing dua rakaat satu salam.


Baca juga:



Namun, dia menekankan bahwa ini adalah sholat hajat untuk memohon perlindungan dari bencana, bukan sholat khusus untuk menolak bala.


Buya Yahya juga membahas penggunaan air yang memiliki ayat Allah yang dituliskan di dalamnya, menekankan bahwa hal ini boleh dilakukan selama keyakinan tetap bersandar pada Allah SWT dan tidak sampai menyebabkan syirik.


Buya Yahya berpesan agar tidak mengaitkan tradisi Rebo Wekasan dengan ajaran langsung dari Nabi. Dia menegaskan bahwa ini adalah tradisi yang mungkin berasal dari Ilham, dan keyakinannya harus menjadi hak individu. Namun, penting untuk menjaga etika terhadap para ulama dan tidak mengaitkan keberkahan dengan benda yang memiliki tulisan ayat Allah, yang dapat menjadi bentuk syirik.


Wallahu a'lam bish showab


Sumber: Kanal YouTube Buya Yahya